"Ibu Sri itu guru. Dia tinggal di lantai dua bersama dua anaknya. Saat api berkobar kami minta dia loncat tapi dia nggak mau," ujar Kusni (54) yang rumahnya juga ikut menjadi korban kebakaran.
Selain itu, Nova yakni anak Sri yang lain yang tinggal terpisah, histeris karena tidak bisa menemukan ibu dan dua adiknya.
"Saya sudah cari ke Rumah Sakit Tentara dr Hardjanto, tapi nggak ketemu. Handphone ibu dihubungi juga nggak aktif," ungkap Nova yang merasa kehilangan keluarganya.
Kebakaran yang cukup besar ini sedikitnya menghabiskan 101 rumah dan 353 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.
Lokasi awal kebakaran diyakini terjadi di RT 12 yang kemudian merembet ke sejumlah RT lainnya yaitu RT 11, 13, 22, serta 24 di Kelurahan Klandasan Ulu.
Awal kemunculan api terjadi sekitar pukul 00.10 WITA dan baru dapat dikendalikan menjelang shalat subuh sekitar pukul 04.00 WITA.
Kini, tenda pengungsian dan dapur umum didirikan di halaman parkir Kantor Walikota Balikpapan.BACA JUGA: Seorang Pemadam Kebakaran Selamatkan Bayi. Sekarang Jadi Putrinya
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR