Perhatikan media tanamanya
"Kalau misalnya di pot, pemilihannya harus yang sesuai, paling bagus pakai pot tanah liat karena dia lebih dingin jadi kelembapannya tetap terjaga," kata Nelza.
Tak kalah penting, perbandingan komposisi tanah, humus dan pupuknya harus sesuai.
"Perbandingan tanah, humus, dan pupuknya harus sesuai, pemupukan rutin 6 bulan sekali, agar unsur haranya kaya jadi tanamannya sehat," ungkap Nelza.
Berikan obat hama, sesuai dengan gejala penyakit tanamannya
"Hama lain ada obat tertentu, kita hanya perlu mengenali tanamannya kenapa, dan obatnya apa, misalnya dia berjamur jadi dikasih obat jamur," kata dosen ecotourism di Universitas Trisakti ini.
Moms, contoh lainnya ketika tanaman kita banyak dihinggapi ulat, ada obat tertentu untuk membunuh ulatnya.
Menggunakan obat pengusir hama ini juga perlu diperhatikan takarannya, jika terlalu banyak tanaman justru akan mati.
Pupuk organik lebih baik
"Memang masih banyak yang menggunakan pupuk kimia, tapi jelas lebih bagus pupuk alami, seperti pupuk kandang dari kotoran hewan, dua duanya sebenarnya efektif hanya perlu diperhatikan takarannya jika menggunakan pupuk kimia," Nelza menjelaskan.
Menggunakan air micin
Nelza mengakui cara tradisional menggunakan air micin dan air beras sangat efektif untuk menjaga kesehatan tanaman.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR