Upaya menumbuhkan rasa persatuan bangsa
Mutahar sempat berpikir bagaimana caranya upacara tersebut dapat menumbuhkan rasa persatuan bangsa.
Akhirnya, Mutahar memutuskan, saat pengibaran bendera pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia.
Mutahar akhirnya menunjuk lima orang pemuda yang terdiri atas tiga orang putri dan dua orang putra sebagai perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta untuk melaksanakan pengibaran bendera pusaka.
Bukan tanpa alasan mengapa Mutahar hanya memilih lima pemuda dan pemudi. Alasannya, angka tersebut melambangkan Pancasila atau lima sila sebagai dasar negara Indonesia.
Pada 1950, saat Jakarta kembali menjadi Ibu Kota, Mutahar tidak lagi menangani Paskibraka.
Mutahar kembali menangani soal pengibaran bendera pusaka ketika dipanggil oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, pada tahun 1967.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR