Nakita.id – Data terbaru dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa per 2 Januari 2018, angka kasus difteri di Indonesia mencapai angka 939 kasus dengan total kematian mencapai 45 orang.
Di Jakarta sendiri, sepanjang tahun 2017 kemarin kasus difteri terus meningkat hingga mencapai angka 109 kasus. Padahal ditahun-tahun sebelumnya kasus difteri hanya terjadi tak lebih dari 20 kasus per tahun.
Sontak hal ini pun menjadi perhatian Gurbernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Angka ini memang meningkat signifikan. Tahun 2014 ada 4 kasus, 2015 10 kasus, 2016 17 kasus, dan 2017 melonjak 109 kasus. Jadi lompatannya cukup tinggi, karena itu kami melakukan langkah-langkah yang juga extraordinary (luar biasa),” ujarnya saat dilansir dari Kompas.com.
Adanya jumlah peningkatan pada kasus difteri tersebut, Anies menghimbau bahwa orang dewasa juga perlu divaksinasi difteri.
Hal ini juga berdasarkan hasil diskusinya dengan para ahli dibidang kesehatan.
“Berbagai asosiasi profesional menyampaikan, kami harus mengcover lebih dari sekadar anak-anak, tetapi juga orang dewasa di Jakarta dan sekitarnya," tambahnya.
BACA JUGA: Batuk dan Bersin Agar Tidak Menular Kepada Orang lain. Ada Tata Caranya
Nah Moms meskipun kasus difteri ini identik terjadi pada anak-anak tetapi tak menutup kemungkinan bahwa kasus yang menyerang saluran pernafasan tersebut juga menyerang orang dewasa.
Dalam Forum Group Disscussion (FGD) Indonesia Bebas Difteri (7/1), Dr Nina Dwi Putri SPA (K), Staf Divisi Infeksi dan Pediatri Tropis FKUI-RSCM mengatakan bahwa di Jakarta kasus difteri pada orang dewasa tak kalah meningkat dibandingkan kasus difteri pada anak-anak.
“Di Jakarta (kasus difteri) jadi lebih besar dan meningkat di umur yang lebih dewasa,” ujarnya.
Oleh karena itu, selain melakukan pencegahan difetri pada anak dengan melaksanakan ORI (Outbreak Renponse Imunisasion) untuk anak-anak.
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR