Berapa Lama ASI Bertahan di Suhu Ruang? Ini Kuncinya yang Harus Moms Perhatikan
Nakita.id - Air susu ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi penting bagi Si Kecil.
Sejak baru lahir hingga bayi berusia 6 bulan, ASI merupakan satu-satunya makanan yang dikonsumsi Si Kecil.
Kandungan ASI mampu memenuhi seluruh kebutuhan tumbuh kembang bayi sesuai usianya.
Bahkan ASI disebut-sebut sebagai super food untuk bayi yang nutrisinya tak bisa digantikan dengan makanan lain apapun itu.
Seiring berkembangnya waktu dan teknologi, Moms kini bisa memerah ASI dan menyimpannya jika sewaktu-waktu Si Kecil haus dan Moms sedang tidak berada di sampingnya.
Ini juga sangat berguna bagi Moms yang bekerja sehingga kebutuhan ASI Si Kecil bisa terus terpenuhi tanpa perlu menambahkan susu formula.
Saat memerah ASI, ada hal-hal yang harus Moms perhatikan termasuk tentang berapa lama ASI bertahan di suhu ruang.
Baca Juga: Cara Menyimpan ASI Perah Memengaruhi BAB Bayi ASI Eksklusif, Benarkah Demikian?
Pasalnya protein dalam ASI mudah rusak bila tidak disimpan dengan baik di suhu ruang.
Sama seperti makanan pada umumnya, ASI pun bisa basi jika penyimpanannnya tidak diperhatikan dengan baik.
Berapa lama ASI bertahan di suhu ruang dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya wadah tempat Moms menyimpa ASI.
Baca Juga: Penting! Jangan Sampai Lakukan Kesalahan Ini Saat Menyiapkan ASI Perah untuk Si Kecil
Wadah plastik maupun kaca berlabel BPA-free yang steril dan bisa tertutup rapat, mampu membuat ASI bertahan 4 jam di suhu ruang (sekitar 25 derajat atau kurang).
Jika plastik atau botol berisikan ASI perah diletakkan di tempat yang benar-benar terjaga kebersihannya, serta suhu dan kelembabannya tidak berubah-ubah, maka ASI bisa tahan hingga 6-8 jam.
Cukup lama bukan?
Namun hal ini tidak direkomendasikan terutama bagi ASI perah segar yang memang tidak segera akan digunakan.
Baca Juga: Masih Bingung Menyimpan ASIP? Ikuti Cara Ini, ASI Perah Dijamin Aman dan Kualitasnya Terjaga
Akademi Dokter Anak Amerika Serikat (AAP) menyarankan Moms untuk segera memasukkan ASI Perah segar yang tidak langsung digunakan ke dalam kulkas.
Tujuannya untuk meminimalisisr kerusakan protein dan kualitas ASI untuk Si Kecil.
Jika disimpan di kulkas bagian dalam, ASI perah bisa bertahan hingga 4-5 hari.
Hindari meletakkan ASI perah di pintu kulkas karena perubahan suhu setiap kali Moms membuka dan menutup kulkas akan mempengaruhi kualitasnya.
Baca Juga: Masih Tetap Memberi ASI Meski Sibuk Kerja, Glory Oyong Beri Tips Memompa ASI Perah
Sementara jika dibekukan dalam freezer bersuhu 0-minus 18 derajat celcius, ASI mampu bertahan 3-6 bulan lamanya.
Beda lagi jika Moms menyimpannya dalam freezer bersuhu minus 4 - minus 20 derajat celcius, maka ASI dapat bertahan sampai 12 bulan.
Jika Moms berniat memberikan ASI perah yang telah disimpan lama dalam kulkas, ada baiknya untuk langsung dihabiskan setelah kemasan terbuka.
Baca Juga: Terlalu Kencang Memompa ASI, Aktris 39 Tahun Ini Alami Pecah Pembuluh Kapiler, Hati-hati Moms!
Tidak disarankan untuk memanaskan kembali atau menyimpan lagi sisa ASI yang sudah pernah disimpan dalam kulkas dan tidak habis diminum Si Kecil.
Lebih baik ASI yang tidak habis tersebut dibuang demi keamanan pencernaan Si Kecil.
Setiap kali mengeluarkan stok ASI perah dari kulkas, Moms juga harus memperhatikan ciri-ciri ASI tersebut.
Baca Juga: Kenali Tanda ASI Perah Basi, Begini Cara Menyimpan ASIP yang Tepat!
Bila setelah dicairkan ASI menggumpal, berbau asam seperti susu kadaluarsa, dan mengeluarkan rasa asam, maka itu artinya ASI telah basi.
Tidak ada yang bisa Moms lakukan untuk ASI yang sudah basi selain membuangnya.
Jadi, perhatikan dengan baik cara menyimpan ASI dan waktu pas tentang berapa lama ASI bertahan di suhu ruang agar Si Kecil senantiasa mendapatkan kualitas ASI terbaik dari Moms.
Baca Juga: 6 Fakta Seputar ASI Perah yang Wajib Moms Ketahui, Salah Satunya Bisa Disimpan 12 Bulan!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | American Academy of Pediatrics |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR