Nakita.id - Memasuki trimester kedua, pertanyaan penyebab janin cegukan pasti selalu muncul di benak ibu hamil.
Ya, memang saat memasuki trimester kedua atau ketiga, Moms mulai bisa merasakan gerakan janin di dalam perut, termasuk saat janin cegukan.
Cegukan pada janin ternyata merupakan adanya gerakan kecil yang dilakukan diafragma bayi saat mulai berlatih bernapas.
Baca Juga: Ternyata Ada Segudang Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Nomor 4 Pemicunya Diri Moms Sendiri!
Saat bayi menghirup, maka cairan ketuban akan memasuki paru-paru mereka sehingga menyebabkan diafragma yang sedang mengembang berkontraksi.
Alhasil, bayi mengalami cegukan saat di dalam rahim.
Mengutip dari The Bump, Moms biasanya merasakan adanya gerakan cepat berulang pada janin yang ada di rahim.
Meski mungkin terasa seperti tendangan yang lembut, tetapi cegukan ini akan berulang dan ritmenya biasanya akan sama.
Bahkan mirip seperti cegukan yang dialami oleh orang dewasa.
Namun bedanya, penyebab cegukan janin dan pada orang dewasa berbeda karena cegukan tersebut diikuti embusan udara.
Menurut Anne Brown, MD, yang merupakan direktur medis layanan kesehatan wanita di Rumah Sakit Inova Loudoun di Lessburg, Virginia, mengungkapkan cegukan pada janin biasanya dirasakan ibu hamil saat memasuki permulaan trimester ketiga.
"Permulaan trimester ketiga adalah saat kebanyakan perempuan mulai merasakan cegukan janin, dan bisa dilihat di sonogram sedini mungkin," ujar Anne Brown.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering Cegukan? Ini yang Perlu Mama Lakukan
Lalu, mengapa janin mengalami cegukan?
Ternyata cegukan janin dan orang dewasa atau bahkan anak-anak memang berbeda.
Bila pada anak-anak dan orang dewasa, cegukan biasanya disebabkan karena terlalu cepat melahap makanan atau terlalu cepat minum, janin tidak demikian.
Cegukan pada janin bukanlah merupakan kesalahan saat menghirup udara ketika bernapas di dalam rahim.
Penyebab cegukan janin biasanya hanya efek samping dari janin yang mulai mencoba banyak hal baru saat masih di dalam rahim.
Saat janin mengalami cegukan di rahim, biasanya muncul indikasi bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk mulai memasuki dunia besar, hanya dalam bera[a bulan.
Nah, inilah mengapa janin cegukan saat di rahim menjadi hal yang sangat ditunggu oleh setiap ibu hamil.
Baca Juga: Si Kecil Sering Alami Cegukan? Berikut Cara Atasinya Moms!
Cegukan juga bisa jadi pertanda apabila janin memiliki kemampuan yang baik untuk menghirup dan mengembuskan cairan ketuban.
Artinya, diafragma bayi dalam rahim berkembang dengan baik.
Proses ini biasanya dimulai pada minggu ke-10 kehamilan.
Selain jadi tanda baik untuk kemampuan pernapasan, cegukan juga merupakan pertanda baik adanya aktivasi saraf untuk mengontrol kerja diafragma.
Namun apakah cegukan pada janin selalu jadi pertanda baik?
Meski biasanya jadi pertanda baik, penyebab cegukan janin juga harus diwaspadai jika mengalami beberapa hal mengkhawatirkan.
Sebagai ibu hamil, pastinya akan lebih peka terhadap kondisi bayinya.
Jika janin mengalami cegukan terlalu sering dan dalam waktu lama, baiknya segera dibawa ke dokter atau dikonsultasikan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Meski demikian, Moms harus mengetahui beberapa hal normal dulu sebelum akhirnya memutuskan ke dokter.
Baca Juga: Cegukan Pada Bayi Dalam Rahim, Pelajari Frekuensi Bahayanya Moms!
Menurut Shar La Porte, bidan dan perawat bersertifikat di Midwifery Care NYC di Brooklyn, New York, cegukan pada janin biasanya dapat terjadi secara acak dan sering, bahkan beberapa kali dalam sehari.
Namun jika bayi mengalami cegukan sebelum atau jastru tidak merasa cegukan sama sekali, Moms juga harus mengonsultasikannya pada dokter.
Source | : | the bump |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR