Bukan Sekedar Edukasi, Calon Mantu Iis Dahlia Bongkar Alasan Terdalamnya Sampai Nekat Sudutkan Rizky Billar dan Lesty Kejora

Nakita.id- Lutfi Agizal nama yang akhir-akhir ini menyita perhatian banyak orang.

Nama Lutfi muncul usai dirinya yang mempermasalahkan penggunaan kata anjay.

Sedangkan kata anjay tersebut sedang menjadi ciri khas tersendiri bagi Rizky Billar dan Lesty Kejora.

Baca Juga: Tak Gentar Meski Tuai Hujatan, Lutfi Agizal Kini Mendadak Berkaca-kaca saat Bahas Nasib Hubungannya dengan Putri Iis Dahlia, 'Gue Sedih'

Lutfi menilai, kata tersebut sangatlah tidak baik bila digunakan.

Terutama bagi anak-anak generasi bangsa yang mungkin akan berdampak buruk.

Akhirnya Lutfi pun nekat menggandeng lima narasumber untuk mengupas tuntas kata anjay ini.

Baca Juga: Genderang Perang Telanjur Ditabuh, Rizky Billar yang Habis Kesabaran Bongkar Borok Calon Mantu Iis Dahlia, Lutfi Agizal Usai Nekat Ngadu ke KPAI

Lutfi mengatakan, dirinya sengaja membuat konten bukan untuk menyudutkan Rizky dan Lesty.

Akan tetapi sekedar melakukan edukasi kepada masyarakat luas.

"Berarti kayanya lo sengaja nih bikin anjay ini," tanya Denny Sumargo dalam kanal Youtube Curhat Bang by Denny Sumargo.

Lutfi pun akhirnya membongkar bahwa dirinya memang sengaja membuat konten tersebut.

Baca Juga: Diserbu Banyak Orang Karena Sudutkan Rizky Billar dan Lesty, Justru Begini Jawaban Calon Mantu Iis Dahlia, 'Berhati-hati'

"Ya kalau dibilang sengaja, ya sengaja lah karena ada fenomenanya," celetuk Lutfi.

Denny Sumargo pun terus mencecar Lutfi dengan berbagai pertanyaan.

"Artinya lo menangkap ini menjadi sebuah konten?" tanya Denny.

Denny pun masih bertanya-tanya konten yang dibuat Lutfi hanya sekedar mencari keuntungan atau memang benar-benar timbul dari rasa peduli.

"Lo itu hanya sebatas konten atau emang bukti lo sepeduli itu dengan generasi Indonesia?" tambah Denny.

Baca Juga: Hatinya Tergerak Pindah Keyakinan Setahun Lalu, Marcella Simon Putuskan Tutup Total Auratnya Usai Dapat Mimpi Seperti Ini

Lutfi pun mengaku, selain untuk edukasi kontennya tersebut juga bisa menghasilkan hingga sampai saat ini.

"Oke, menurut gue itu dua hal yang berbeda. Yang pertama peduli dulu, dikemas dengan konten edukasi, dan menghasilkan," tutup Lutfi.

 

PROMOTED CONTENT