Nakita.id - Umi Pipik Dian Irawati belum lama ini menjadi perhatian publik Tanah Air.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya menderita sakit tumor kelenjar getah bening yang dialaminya selama 3 tahun belakangan ini.
Alih-alih bersedih, Umi Pipik malah mengaku menikmati sakit yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.
“Aduh sebenernya ini saya enggak mau membuka ini semua," ujar Umi Pipik dilansir dari YouTube STARPRO Indonesia pada Jumat (04/09/20).
"Karena kan, Allah saja merahasiakan ridanya. Dan saya juga, Insyaallah hanya mengharap rida Allah saja. Jadi apa pun yang diberikan oleh Allah, sakit pun, saya nikmati.”
"Ya udah lama (mengidap penyakit tumor kelenjar getah bening). Sebenernya udah 2 tahun atau 3 tahun ya,” tambah Umi Pipik.
Karena sakit yang dideritanya tersebut, Umi Pipik mengaku mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis.
“Sakit datangnya dari Allah. Allah yang bisa memberikan kesembuhan" papar Umi Pipik.
"Makanya bagi saya, saya sangat meyakini sekali, Allah bisa menyembuhkan sakit dengan obat atau tanpa obat.”
Yang mengejutkan, ibunda Abidzar Al-Ghifari ini mengaku kalau dirinya sudah menyiapkan kain kafan.
Bukan karena putus asa, Umi Pipik mengaku bahwa hal tersebut merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk mengingat kematian.
“Kalau saya memang sebenernya sih seorang muslim wajib menyiapkan itu (kain kafan)," papar Umi Pipik.
"Masa iya di antara satu lemari kita pakaian bagus semua, terus pakaian kita yang terakhir kita enggak mempersiapkan itu. Walaupun kita minta umur panjang.”
Walaupun begitu, Umi Pipik menjelaskan beberapa syarat agar manusia bisa diberi umur panjang.
Salah satunya yakni tetap beribadah dan bermanfaat untuk orang lain.
“Umur panjang tapi manfaat. Umur panjang tapi dalam ibadah," pungkas Umi Pipik.
"Kalau kita umur panjang minta sama Allah, tapi enggak ada manfaat apapun untuk diri kita, untuk orang lain. Buat apa umur panjang? Malah nambahin dosa.”
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR