Bagi sebagian orang, tato dilihat sebagai bentuk estetika lain yang berbeda dan memiliki makna.
Kegiatan menato pun juga melewati proses sakit karena suntikan tinta ke dalam lapisan kulit, dan hal ini tentu saja membutuhkan ahli profesional dan tidak bisa dilakukan sembarang orang.
Namun, meskipun beberapa lokasi tato meyakinkan bahwa proses menato dan tinta yang dimiliki aman, penggunaan tato dapat memunculkan risiko pada kulit.
Dikutip dari huffingtonpost.com, sekitar 1-5% orang bertato mengalami infeksi bakteri, dan beberapa bisa memiliki reaksi alergi pada tinta.
BACA JUGA Ini Seleb Yang Bersahabat Dengan Mantan, No 4 Sampe Syuting Bareng!
Sementara untuk proses skarifikasi, yaitu dengan menyayat lapisan kulit dengan bentuk yang diinginkan seseorang, juga memiliki dampak buruk bagi kulit.
Dikutip dari medscape.com, kulit yang terinfeksi karena luka akibat skarifikasi rentan mengalami beberapa komplikasi karena terjadinya transmisi infeksi termasuk hepatitis dan HIV.
Selain itu, juga bisa terjadi pembengkakan, reaksi alergi, keloid, terbentuknya luka yang tidak diinginkan, dan pengrusakan lapisan kulit.
Diambil dari sumber yang sama, pembelahan lidah yang juga dilakukan Grace Neutral memiliki beberapa dampak negatif.
Seperti kehabisan banyak darah, infeksi (termasuk hepatitis dan HIV), kerusakan pada syaraf dan kelenjar pada lidah yang memengaruhi pengecapan rasa, kehilangan sensasi, hingga gangguan bicara, dan pembengkakan lidah yang bisa menghalangi aliran udara pernafasan.
Source | : | dailymail.co.uk,medscape.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR