Nakita.id - Bagi calon ayah, kegiatan mengajak berbicara bayi yang masih ada dalam kandungan mungkin terlihat sia-sia.
Padahal kegiatan mengajak calon bayi berbicara adalah suatu kegiatan #FamilyQuality yang tak sia-sia sama sekali.
Meski terlihat berbicara sendiri, bayi ternyata sudah bisa merekam suara Dads dan Moms meski masih di dalam kandungan.
Dilansir dari Kompas.com yang dikutip dari University of Maryland Medical Center, bayi sudah dapat mendengar suara dari lingkungan luar sejak usia kehamilan 19 sampai 21 minggu.
Maka, jika ingin melakukan permulaan untuk #FamilyQuality sebaiknya Dads rajin-rajin ajak bayi yang masih dalam kandungan berbicara.
Sepanjang Moms hamil, sebaiknya Dads juga meluangkan waktu untuk #FamilyQuality bersama si calon bayi di dalam kandungan.
Bahkan, para ahli sangat menyarankan untuk para Dads setiap hari meluangkan #FamilyQuality mengajak si calon bayi ngobrol dan terus proaktif.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa peran ayah mengajak bicara bayi ternyata memiliki pengaruh yang jauh lebih besar untuk perkembangan calon buah hatinya.
Mungkin pertama kali akan terasa seperti sedang ngobrol sendiri, tetapi berbicara dengan calon bayi saat mereka masih di dalam kandungan membantu kalian berdua membangun ikatan yang langgeng.
Studi menunjukkan bahwa suara calon Dads yang ia dengar akan terasa menenangkan, baik semenjak masih dalam rahim dan ketika akhirnya bisa bertemu mereka sebagai bayi yang baru lahir.
Terlebih lagi, sering-sering mengajak bayi bicara membantu ia belajar.
Percakapan yang kita lakukan dengan bayi di trimester ketiga berguna sebagai fondasi kuat bagi perkembangan sosial dan emosional mereka, serta kemampuan bahasa dan ingatan mereka.
Dengan kata lain, suara kita sudah membentuk pemahaman mereka tentang dunia.
Apa yang bisa ayah katakan pada bayinya?
Dads bisa mengajak calon bayinya berbicara tentang hari-hari yang ia lalui, apa yang sedang ia kerjakan, bagaimana bertemu dengan Moms, atau sesederhana memberi tahu Si Kecil tentang hobinya.
Meskipun bayi belum benar-benar mengerti apa yang kita bicarakan, tapi ini bisa membantu mereka merasa lebih dekat dengan suara ayahnya.
Dan meskipun bayi belum mengerti apa yang dikatakan, sangat bagus untuk mengetahui bahwa pada trimester ketiga, setidaknya, mereka mendengarkan dan sudah mengenal sedikit tentang keluarga mereka.
Kita juga bisa memperdengarkan musik atau membacakan cerita untuknya.
Pada kenyataannya, semakin cepat kita memandu mereka ke hal-hal yang baik, semakin baik informasi tersebut menempel di otak mereka sampai tua nanti.
Dilansir dari Livestrong, National Association for Music Education menyarankan para calon orangtua untuk memilih dan menyetel musik yang tepat.
Sebab, jenis musik yang kita pilih nantinya akan membentuk kemampuan penguasaan bahasa setelah Si Kecil dilahirkan nanti.
Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar bayi di masa perkembangannya.
Karena itu, ajaklah calon bayi berkomunikasi sesering mungkin.
Tanpa kita sadari, Si Kecil akan memberikan respon tertentu terhadap suara yang diberikan, baik dengan pergerakan kecil, tendangan halus, dan sebagainya.
Semakin sering Dads mengajak bayi bicara, bayi akan lebih mudah mengenali suara bapaknya saat ia lahir, lho.
Setelah Si Kecil lahir, kebiasaan berkomunikasi ini perlu terus dilanjutkan.
Ini dapat membuatnya merasa lebih diperhatikan sehingga perkembangan motoriknya pun bisa lebih cepat.
Oleh karena itu, yuk, ajak Si Kecil berbicara dan selalu berikan jaminan bahwa kita akan selalu menjaganya di mana pun ia berada.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Livestrong |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR