Sebaiknya, frekuensi pemberian uang saku tidak ditingkatkan menjadi bulanan.
Boleh jadi, frekuensi pemberian uang saku kembali ke sistem harian jika memang pengelolaan uang saku anak makin memburuk.
“Jangan sampai diberi uang saku untuk satu bulan tapi sudah habis dalam tiga hari pertama. Itu tandanya belum lulus,” ujar perencana keuangan lainnya, Pandji Harsanto, perencana keuangan OneShildt Financial.
BACA JUGA :Sering Berperan Jadi 'Inem', Ternyata Begini Penampilan Aslinya! No 2 Beda Banget
Seiring kematangan pengelolaan keuangan, anak SMA biasanya sudah bisa memikul kepercayaan untuk mengelola keuangan secara bulanan.
Begitu pula, uang saku untuk mahasiswa sebaiknya juga diberikan secara bulanan.
BACA JUGA :Jangan Dibuang, ini 8 Manfaat Kantong Teh Celup Bekas yang Menakjubkan
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
KOMENTAR