Nakita.id - Rambut beruban memang jadi hal yang membuat setiap orang memiliki rasa kurang percaya diri.
Tak hanya dimiliki orang yang sudah lanjut usia, beberapa anak muda kini sudah mulai memiliki rambut beruban.
Rambut beruban ini memiliki alasan mengapa tumbuh pada saat usia seseorang masih terbilang muda.
Melansir dari Kompas.com, beberapa orang di usia 20 tahun mulai memiliki uban karena beberapa faktor.
Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof Dr Margono Soekardjo, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, bisa jadi karena faktor genetik.
Baca Juga: Rutin Minum Air Rendaman Ketumbar Ampuh Hilangkan Uban Secara Permanen, Begini Caranya
Selain itu, uban yang muncul pada usia muda bisa terjadi karena berkurangnya melanosit.
Melanosit merupakan sel penghasil pigmen/warna rambut.
Berkurangnya melanosit terjadi karena beberapa faktor.
Jika fungsi melanosit menurun atau terhenti fungsinya, maka akan timbul uban.
"Faktor yang paling berperan pada ubanan terutama faktor genetik. Bila dalam keluarga banyak yang mengalami ubanan pada usia muda ya memang secara genetik usia melanosit dalam rambutnya relatif pendek," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/8/2020).
Faktor lainnya, seperti kekurangan asupan gizi terutama vitamin B12, kekurangan vitamin D, mineral cooper, zinc, dan zat besi.
Ada pula kemungkinan penyakit terkait hormon tiroid dan kondisi-kondisi penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan/kematian melanosit seperti pada vitiligo yang bisa menyebabkan seseorang beruban.
Selain itu, kondisi-kondisi yang menyebabkan stress oksidatif akibat tingginya jumlah radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh.
"Kondisi yang mengakibatkan ubanan bisa dari kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, stress fisik berlebihan maupun psikogenik juga dikatakan mempercepat seseorang masuk dalam penuaan dini termasuk terjadinya uban," ujar Oke.
Saat uban muncul, banyak orang yang bingung cara mengatasinya.
Mulai dari menyemir rambut hingga mencabut uban.
Padahal, dua hal tersebut dinilai kurang efektif.
Tetapi ternyata, uban bisa diatasi dengan obat khusus rambut uban.
Kembali melansir dari Kompas.com, sebuah penelitian baru dari Inggris kini mengklaim telah menemukan obat yang dapat menyembuhkan uban.
Kepala editor The Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology yang memuat studi ini Dr. Gerald Weissmann mengatakan, selama ini pengobatan untuk uban hanya bersifat menutupi, bukan menyembuhkan.
Namun kini untuk pertama kali, pengobatan sesungguhnya yang menargetkan akar masalah sedang dikembangkan.
Penelitian tahun 2009 mengatakan, uban dipicu oleh akumulasi dari hidrogen peroksida, yang menghasilkan stres oksidatif berbahaya, di akar folikel rambut.
Proses yang sama diduga juga terjadi pada penyakit langka vitiligo.
Penyakit ini merupakan penyebab hilangnya pigmen secara merata di kulit.
Vitiligo juga dapat membuat bulu mata menjadi putih.
Untuk mengetahui hubungan antara stres oksidatif dan vitiligo, para peneliti melakukan analisa kulit biopsi dari pasien penyakit ini.
Mereka menemukan penyebab dari akumulasi hidrogen peroksida dan stres oksidatif yaitu rendahnya kadar enzim katalase.
Kendati demikian, vitiligo pada kulit dapat diobati dengan memakai krim yang mengandung katalase semu yang diaktifkan oleh cahaya matahari.
Setelah memakai krim tersebut dan berjemur di bawah sinar matahari, pigmen kulit kembali terbentuk.
Hasil ini ternyata juga sama terjadi pada rambut dan bulu mata, sehingga para peneliti optimis pengobatan ini mampu mengobati uban.
Ketua studi Karin Schallreuter yang juga ahli kulit di University of Bradford Inggris mengatakan, kembalinya pigmen secara parsial ataupun total akan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR