Totalnya, ada 49 pasien virus corona tanpa gejala dan 35 orang yang tidak terinfeksi Covid-19 diminta untuk mengikuti "tes penciuman".
Para peneliti menemukan bahwa meskipun mereka yang terinfeksi Covid-19 benar-benar kehilangan penciuman, mereka mungkin tidak kehilangan persepsi penciumannya sepenuhnya.
Berdasarkan penelitian, hanya 4,1 persen dari peserta yang tidak dapat mengidentifikasi salah satu dari lima aroma yang ada dalam tes penciuman.
Lalu sebanyak 38,8 persen dari mereka tidak dapat mengidentifikasi setidaknya satu dari aroma di sana.
Kemudian, 16 persen tidak dapat mengidentifikasi dua bau.
Jika dibandingkan dengan peserta yang sehat, semuanya mampu mencium aroma yang digunakan dalam tes penciuman, meskipun 14 persen dari sukarelawan yang sehat tidak dapat mengidentifikasi dengan benar setidaknya satu dari baunya.
Dua aroma yang tidak dapat dicium
Setelah melakukan penelitian, peneliti mempersempit dua aroma yang tidak dapat dideteksi oleh pasien Covid-19, yaitu aroma minyak kelapa dan aroma peppermint.
Peneliti percaya bahwa tes penciuman ini dapat membantu mengidentifikasi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Baca Juga: Mendadak Mundur dari Satgas Penanganan Covid-19, Lula Kamal Buka Suara: 'Tetap Membantu'
Sementara, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengacak urutan benda-benda dalam pengujian ini dan membuat hasil akhir.
Para peneliti percaya bahwa metode ini juga dapat digunakan di rumah.
Untuk melakukannya, seseorang dapat mengidentifikasi rangkaian aroma tertentu di rumah dan menciumnya setiap hari.
Kehilangan penciuman dapat memperingatkan individu dan membantu mereka melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Ini 2 Bau yang Tidak Bisa Dicium Pasien Covid-19"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR