Nakita.id - Jessica Iskandar kembali menjadi bulan-bulanan netizen yang merasa pendapatnya paling benar.
Hanya gara-gara mengunggah foto cinta kasih yang tercurah antara ibu dan anak, Jessica menuai hujatan warganet yang menganggapnya tak pantas.
Foto itu sebenarnya biasa saja. Namun, warganet menilai bahwa ciuman bibir Jedar dengan putranya tidak pantas dilakukan.
“Yah betul kurang pantas ciumanya sm anak begitu apalagi itu anak laki ciumannya mesra banget, ini bukan ngejulidin orang tapi nggak pantas aja diliatnya kecuali masih orok,” tulis yang lain.
Ada pula yang membela ciuman Jedar dengan El Barack.
Menurut mereka, meski ciuman di bibir, namun itu hanyalah bentuk ungkapan kasih sayang.
“Lah anak gue juga cowok umur 2th sering banget gua ciumin bibir nya karna gumusshhhhh ngapa kaga boleh sih kocak ni para netizen yg negatif thinking,” bela salah satu warganet.
Terlepas dari kontroversinya, sebenarnya apa sih dampak psikologi dan kesehatan saat orangtua mencium bibir anak?
Psikolog anak Charlotte Reznick mengatakan, memang tak ada larangan untuk orangtua yang ingin mencium bibir anaknya.
Tetapi, perilaku mencium bibir yang dibarengi dengan ciuman paksa, memaksa makan, menggelitik secara agresif, dan lain-lain, akan membuat orangtua menjadi orangtua yang “invasif”.
Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami “sindrom korban”.
”Yang secara praktis membuat anak tidak bisa mengatakan tidak dan menjaga batasan pribadi saat berinteraksi dengan orang lain (nantinya),” ujarnya.
Para praktisi kesehatan memperingatkan orang tua untuk menghindari kontak fisik yang tidak perlu dengan anak.
Ada banyak sekali bakteri, virus, dan jamur yang tidak berbahaya bagi orang dewasa tetapi dapat menyebabkan infeksi pada anak-anak jika mereka berciuman atau berpelukan.
Anak-anak kecil memiliki sistem kekebalan yang lemah dibandingkan dengan orang dewasa, itulah sebabnya mereka berisiko tinggi terhadap penularan mikroba semacam itu.
Charlotte Reznick lebih lanjut menjelaskan bahwa sejumlah patogen yang sangat berbahaya dapat ditularkan melalui air liur yang berdampak buruk bagi kesehatan mereka.
Dianggap cara mengungkap rasa sayang Anak-anak cenderung meniru dari orang dewasa di sekitarnya.
Ketika ciuman di bibir kepada seorang anak menjadi hal yang biasa, anak mulai menganggapnya sebagai tindakan untuk mengungkap rasa sayang dan mungkin ia akan mencium orang lain dengan cara yang sama.
Psikolog menasihati orang tua untuk memahami bahwa meskipun ciuman di bibir ini terlihat seperti gerakan mesra yang polos, anak dapat menirunya dengan orang lain tanpa menyadari komplikasi yang mendalam darinya.
Itulah sebabnya psikolog menyarankan untuk mencium anak hanya di pipi atau dahi dan tidak di bibir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jessica Iskandar Dikritik karena Cium Bibir Anak, Ini Penjelasan Psikolog "
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR