Kejadian serotinus pada persalinan bisa berkurang dengan melakukan USG pada trimester pertama dan mencatat penanggalan periode menstruasi terakhir (LMP) untuk menilai durasi kehamilan.
Selain itu, serotinus pada persalinan bisa berkurang juga dengan menggunakan pengukuran kepala-bokong atau lingkar kepala jika panjang kepala-bokong di atas 84 mm.
Risiko serotinus pada persalinan
1. Risiko janin dan neonatal
Kehamilan lama dikaitkan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas perinatal.
Ada peningkatan risiko lahir mati dan kematian neonatal, serta peningkatan risiko kematian pada tahun pertama kehidupan.
Peningkatan mortalitas diperkirakan disebabkan oleh faktor-faktor seperti insufisiensi utero-plasenta, aspirasi mekonium, dan infeksi intrauterin.
Morbiditas janin juga meningkat, dengan risiko yang lebih tinggi:
- Meconium aspiration
- Makrosomia dan bayi yang lebih besar menghasilkan: persalinan lama, disproporsi Cephalo-panggul, distosia bahu, dan cedera lahir yang mengakibatkan, misalnya kerusakan pleksus brakialis atau palsi serebral.
Baca Juga: Jangan Sampai Terkecoh, Ini 3 Ciri-ciri Mau Mendekati Persalinan yang Wajib Bumil Tahu
- Asidemia neonatal
- Skor Apgar lima menit yang rendah
- Ensefalopati neonatal
- Kejang neonatal
- Hambatan pertumbuhan intrauterine (IUGR) karena insufisiensi plasenta
Source | : | Patient.info |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR