Nakita.id - Penyakit ginjal kerap membuat penderitanya mengalami nyeri atau rasa tak nyaman di bagian pinggang, punggung, atau perut.
Penyakit ginjal terjadi ketika ginjal rusak sehingga tidak dapat menyaring darah dengan optimal.
Baca Juga: Suka Dianggap Nyeri Pinggang Biasa, Ternyata Ini Cara Membedakannya dengan Gejala Penyakit Ginjal
Akibatnya, penumpukan limbah beracun di tubuh pun terjadi.
Penurunan fungsi ginjal pun terjadi perlahan, meskipun lambat ternyata hal ini berpengaruh terhadap aktivitas harian.
Apabila gejala sakit ginjal dibiarkan, penyakit ini dapat menimbulkan masalah lain yang membahayakan kesehatan.
Racun yang tidak dibuang oleh ginjal bisa menyebabkan denyut jantung tidak normal hingga kematian mendadak.
Maka dari itu, Moms tidak boleh menyepelekan gejala penyakit ginjal yang mungkin terlihat mirip dengan penyakit lain.
Penyebab nyeri pada penyakit ginjal biasanya karena infeksi ginjal atau penyakit ginjal.
Dilansir dari Healthline, ciri-ciri sakit pinggang gejala penyakit ginjal bisa dikenali dari lokasi nyeri, jenis nyeri, dan tingkat keparahan nyeri.
Lokasi nyeri
Sakit pinggang pada penyakit ginjal bisa terasa di salah satu atau kedua sisi pinggang dekat panggul.
Persisnya berada di kanan atau kiri tulang belakang, di antara bagian bawah tulang rusuk dan pinggul.
Jenis nyeri
Sakit pinggang gejala penyakit ginjal biasanya sering dan bersifat menetap atau tidak timbul tenggelam.
Sakit pinggang pada infeksi ginjal umumnya tidak bertambah parah jika penderita bergerak.
Nyeri bisa sembuh sendiri tanpa bantuan obat.
Sedangkan pada batu ginjal, sakit pinggang dapat bertambah parah saat digunakan untuk bergerak.
Terkadang, rasa sakit dari pinggang atau punggung bisa menjalar sampai ke paha bagian dalam atau perut bagian bawah.
Tingkat keparahan nyeri
Nyeri pada penyakt ginjal bisa terasa ringan sampai parah, tergantung kondisi penyakit.
Rasa sakitnya umumnya juga terasa sangat sakit dan tak sembuh sampai penyebab penyakit diatasi.
Tidak seperti sakit pinggang atau punggung biasa, tingkat keparahan sakitnya juga cenderung tidak berubah-ubah saat digunakan untuk bergerak.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR