Nakita.id – Salah satu bayi terkecil di dunia yang pernah bertahan akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah, setelah menghabiskan enam bulan pertama hidupnya di rumah sakit.
Melansir situs Independent, baru-baru ini, seorang bayi bernama Manushi hanya memiliki berat sebesar 400 gram, saat ia lahir 12 minggu sebelum ibunya mulai mengalami komplikasi terkait kehamilan.
Rasanya tidak mungkin bayi tersebut bertahan mengingat kulitnya yang tipis dan organ tubuh yang kecil sebesar telapak tangan orang dewasa.
BACA JUGA: Gelar Pesta, ini Daftar Artis Bollywood yang Diundang Shah Rukh Khan
Namun para dokter meyakini bahwa berat bayi tersebut akan bertambah.
Ibu Manushi, Seeta (48), mengatakan tentang bayinya bahwa ia telah berjuang untuk melawan semua kemungkinan, dan dia berhasil melakukannya.
Lahir melalui sesar darurat, Seeta mengungkapkan bahwa tidak ada aliran darah ke janin.
Manushi segera dimasukkan ke ventilator dan dipindahkan ke Rumah Sakit Jivanta Children NICU, namun diperkirakan kemungkinannya bertahan hidup sangat tipis.
Bahkan jika ia berhasil bertahan, dokter menginformasikan pada orangtua Manushi bahwa anak perempuan mereka hanya memiliki peluang hidup sebesar 0,5 persen tanpa kerusakan otak.
BACA JUGA: Pancake Pisang Selai Cokelat yang Enak Ini Dijamin Membuat Sarapan Mengasyikkan
Beberapa hari setelah kelahirannya, Manushi kehilangan berat badan, yang mempersempit peluangnya untuk bertahan lebih lama lagi.
Tapi Manushi membuktikan bahwa dia kuat meski menjalani banyak transfusi nutrisi penting, transfusi darah dan dukungan pernafasan sampai dia cukup stabil untuk minum susu pada tujuh minggu.
BACA JUGA: Ibu Penyuka Buah Semangka? Segera Buang Jika Temukan Hal Ini!
Meski pihak rumah sakit telah kehilangan banyak biaya dalam merawat bayi prematur ini, namun mereka senang karena akhirnya Manushi bisa dibawa pulang setelah melawan segala ketidakmungkinan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | independent |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR