Tabloid-Nakita.com - Pernah mengalami anak terlepas dari genggaman dan pandangan Mama ketika sedang jalan-jalan di mall atau di tempat keramaian lain seperti car free day? Wah, tak terbayangkan rasanya saat itu. Antara panik, merasa kecolongan, takut, hingga marah pada diri sendiri. Jantung rasanya seperti mendadak copot. Ulu hati terasa ngilu.
Berbagai berita penculikan dan penganiayaan anak sekarang ini tentu makin membuat Mama parno. Pada 2005, Departemen Kehakiman AS memperkirakan bahwa dalam setahun ada 340.500 anak terpisah dari orangtua atau pengasuhnya selama satu jam. Dari jumlah tersebut, 115 kasus di antaranya dilaporkan hilang diculik.
Itu artinya, kebanyakan anak yang sempat hilang ternyata bisa ditemukan dengan cepat, bahkan sebelum mereka sadar bahwa orangtuanya sedang mencari mereka. Artinya, hilangnya anak lebih disebabkan keteledoran orangtua mengawasi anak, bukan dipicu oleh tindak kejahatan. Meskipun begitu, paling baik jika Mama tetap waspada ketika sedang bersama anak di tempat umum.
Hal ini bisa dimulai ketika anak mulai memasuki masa batita. Mama bisa memberitahunya mengenai kemungkinan hilang atau tersesat. Untuk mencegah anak hilang di keramaian, ini yang bisa Mama lakukan:
1. Kenakan pakaian dengan warna mencolok. Sebelum berangkat, kenakan pakaian dengan warna mencolok untuk anak, seperti oranye, merah, atau hijau, agar mudah ditemukan di kerumunan. Warna mencolok juga cenderung dihindari orang yang bermaksud jahat, karena tak ingin menarik perhatian. Bila perlu, tuliskan juga nomor telepon Mama di lidah sepatunya, atau di dog tag atau lanyard (tali ID) yang bisa dikalungkan. Pilih lanyard yang berwarna-warni atau bergambar lucu agar terkesan seperti aksesori.
2. Biasakan membuat foto anak sebelum bepergian. Hal itu untuk mengingat pakaian apa yang sedang dikenakan anak, dan memudahkan membuat laporan ketika anak tiba-tiba menghilang dari pandangan. "Dalam keadaan panik, biasanya orangtua lupa pakaian yang dikenakan anaknya," ujar John W. Fussner, konsultan keamanan yang kerap bekerja untuk taman bermain. Orangtua kerap lupa pakaian apa yang dipakai, atau apa warnanya. Bahkan, ada orangtua yang lupa anaknya baru potong rambut sehingga salah menggambarkan ciri-cirinya.
3. Minta anak memanggil-manggil Mama. Buat perencanaan ketika akan bepergian ke tempat umum, dan pastikan anak mengikuti aturan tersebut jika suatu saat terpisah dari Mama. Beritahu anak untuk duduk di lantai jika ia tak bisa menemukan Mama, dan panggil Mama dari tempatnya duduk. Dengan memanggil-manggil Mama atau Papa, anak akan mendapat perhatian dari orang yang lalu lalang di sana. Mereka akan tahu bahwa anak sedang mencari orangtuanya dan akan memberi bantuan.
Untuk anak balita atau yang lebih besar, beritahu mereka untuk tidak berada lebih jauh dari tiga langkah dari Mama. Atau, minta mereka tetap diam di tempat di mana mereka bisa melihat Mama.
4. Jangan biarkan anak berjalan sendiri. Sejak berangkat ke tempat keramaian, selalu gandeng tangan anak. Untuk menekankan bahwa Mama tak akan meninggalkan anak, ingatkan padanya bahwa Mama tak akan pergi jauh tanpa mereka. Dengan demikian, anak tidak mencoba mencari-cari Mama.
"Anda pasti heran anak bisa pergi begitu jauh untuk mencari orangtuanya," kata Tom Gill, kepala penjaga pantai di Virginia Beach Lifesaving Service, yang mempertemukan kembali 1.200 anak yang sempat terpisah dengan orangtuanya lagi tahun lalu. "Di pantai, begitu mereka mulai pergi ke satu arah, mereka cenderung akan tetap menuju arah tersebut. Kami pernah menemui anak 5 tahun yang berjalan sejauh 8 km."
5. Pilih orang yang tepat untuk dimintai bantuan. Anak-anak umumnya suka nyelonong pergi tanpa menyadari bahwa orangtuanya sudah tidak bersama mereka lagi. Karena itu, katakan pada anak, jika Mama tidak menjawab ketika ia memanggil-manggil Mama, minta ia diam di tempat sambil mencari ibu yang sedang bersama anak yang mungkin dilihatnya untuk minta bantuan. Cara ini lebih baik daripada meminta anak mencari penjaga toko atau petugas keamanan.
"Orang berseragam bisa membingungkan anak-anak yang masih kecil," jelas Pattie Fitzgerald, konsultan keamanan di Los Angeles. "Memang ada petugas keamanan yang baik; tapi yang lain, siapa tahu? Ketika anak tersesat, jangan memberi pilihan yang berisiko."
Anak biasanya baru bisa mengenali seragam penjaga toko, misalnya, ketika sudah masuk SD. Anak bisa diminta untuk mencari petugas yang ada di kasir. Dan petugas biasanya sudah dilatih untuk merespons hal semacam ini. Jika tidak ada penjaga toko, anak bisa mencari petugas keamanan yang biasanya berdiri di dekat eskalator.
6. Ajarkan cara meminta bantuan. Agar anak tidak bingung ketika harus meminta bantuan pada orang dewasa yang tidak dikenalnya, Mama bisa bermain peran sebelumnya. Tunjukkan siapa yang dimaksud petugas kasir atau ibu dan anak yang sedang lewat di dekatnya. Kemudian, minta anak bertanya sesuatu pada mereka. Misalnya, menanyakan jam atau letak toilet. "Itu membantu anak memahami situasi yang nyata, sehingga ketika mereka tak bisa menemukan Anda, mereka tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan."
Cara-cara di atas mungkin terkesan berlebihan, namun tidak ada salahnya Mama lakukan untuk mencegah anak hilang di keramaian. Paling tidak, terapkan 3 atau 4 cara di atas untuk meminimalkan risiko anak hilang.
(Dini/Parents)
Rayakan Hari Ibu 2024, Cussons Baby Hadirkan Unfiltered Moments: Bangga Jadi Bunda
KOMENTAR