Ia bahkan sudah mampu mengunyah makanan dan menelan minuman sendiri tanpa bantuan selang.
Begitu juga untuk melakukan buang air besar dan kecil dalam kondisi normal sebagaimana biasanya.
Hanya saja, aktifitas itu dilakukan Danifs dalam kondisi mata terpejam atau tertidur.
Seperti yang ditampilkan dalam beragam video yang diunggah oleh ibunya, Danifs hanya bisa tertidur dalam gendongan atau tempat duduknya saat melakukan sejumlah aktivitas.
Diketahui, pengobatan Danifs saat ini masih terus diupayakan melalui perawatan dari rumah.
Sebagaimana disampaikan oleh ibunya dalam kolom komentar, pihak keluarga tidak lagi merawat Danifs di rumah sakit atas perintah dokter.
“Kenapa anakku gak dirawat karena sama dokter suruh bawa pulang kata dokter ini cuma tunggu mata. Dia tiap dua minggu kontrol ke dokter saraf buat disuntik,” tulis ibu Danifs.
Untuk sekali suntik, biaya yang dikeluarkan oleh keluarga diketahui sebesar Rp 5 juta.
Selain perawatan dari medis, pengobatan juga dilakukan secara islami dengan dibawa pada para Kyai hingga sempat diganti namanya.
Dalam salah satu videonya, ibu Danifs bahkan sempat memberi tahu bahwa anaknya itu pernah dibawa ke Ningsih Tinampi.
Dokter Sebut Sleeping Beauty Syndrome terjadi pada Shaka
Kondisi Shaka itu mendapat tanggapan dari Ketua Kelompok Studi Nasional Sleep Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), Dr dr Rimawati Tedjakusuma.
Sang dokter memberikan sedikit gambaran dalam bidang keilmuannya bahwa ada sebuah kelainan yang disebut Kleine-Levine Syndrome atau sleeping beauty syndrome pada Shaka.
Sindrom ini juga dikenal sebagai sindrom Sleeping Beauty atau Sleeping Beauty Syndrome, merujuk pada kisah dongeng.
"Biasanya bentuknya episodik. Beberapa minggu atau bulan banyak tidur, setelah itu normal lagi. Sering dikira anak malas," ujar Rima saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/7/2020) siang.
Ia menjelaskan seseorang yang mengidap sindrom ini memang akan banyak menghabiskan waktu untuk tidur, tanpa makan dan buang air.
"Biasanya tidak ngompol atau BAB waktu tidur, pasien bisa bangun untuk itu (BAB dan BAK) dan makan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul Kisah Pilu Shaka, Balita yang Tertidur Setahun Kini Meninggal Dunia, Dokter Ungkap Penyebabnya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR