"Sejumlah penelitian mengungkap bahwa makanan apapun yang digoreng dan makanan olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko bacterial vaginosis (BV)," ujar Sara Twogood, MD, FACOG.
Bacterial vaginosis adalah infeksi vagina paling umum yang dialami perempuan berusia 15-40 tahun.
Menurut Mayo Clinic, gejala BV antara lain keputihan tipis berwarna abu-abu, hijau, atau putih, vagina berbau amis, rasa gatal, dan rasa terbakar saat buang air kecil.
"Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi gula akan meningkatkan seorang wanita mengalami vaginal yeast infection (infeksi ragi vagina)," ungkap Christine Greves, MD, OB/GYN.
Ragi merupakan jamur yang wajar ada di vagina dan biasanya dalam jumlah sedikit.
Akan tetapi, jika Anda mengalami infeksi ragi vagina, artinya jumlah sel ragi pada vagina terlalu banyak.
"Ragi sangat menyukai gula, lingkungan hangat dan lembab. Makanan yang kaya gula dapat meningkatkan risiko mengalami infeksi ragi vagina," imbuh Greves.
Menurut Women's Health Magazine, penderita diabetes karena masalah gula darah tinggi juga rentan tertular infeksi jamur.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com,Bustle |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR