Nakita.id – Moms mungkin memiliki keinginan agar Si Kecil dapat menguasai bahasa lain selain Indonesia, seperti Inggris atau Mandarin.
Tapi Moms tetap menyimpan ketakutan jika hal itu mungkin saja justru membebani pikiran anak.
Jadi, pada usia berapa si kecil sebaiknya belajar, khususnya tentang bahasa asing?
BACA JUGA: Keren. Di Amerika Murid SD Belajar di Kelas Sambil Bersepeda Statis Agar Tetap Sehat!
Sebelumnya Moms perlu tahu, belajar bahasa asing ternyata mampu memberikan manfaat psikologis yang luar biasa.
Melansir situs Telegraph, sebuah studi longitudinal oleh Universitas Harvard memastikan bahwa belajar bahasa asing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan fleksibilitas pikiran pada anak kecil.
Mengajarkan bahasa asing terbukti tak hanya meningkatkan aktivitas linguistik, tapi juga kognitif. Otak, layaknya otot, berfungsi lebih baik jika melakukan latihan.
Belajar bahasa asing dapat melibatkan aturan daya ingat dan memperkaya kosakata, di mana hal itu mampu menguatkan otot mental.
Para peneliti menyatakan bahwa anak diperbolehkan untuk mempelajari bahasa asing sejak usia kurang lebih tiga tahun.
BACA JUGA: Aduh, Ibu ini Dikecam Warganet Setelah Unggah Video Tutorial Putrinya!
Pada usia ini, otak anak sedang berada pada tahap emas, atau golden age, di mana mereka mampu menyerap banyak hal dengan sangat baik.
Jika anak didaftarkan untuk masuk lembaga prasekolah dan diperkenalkan dengan setidaknya dua hingga tiga bahasa asing, maka manfaatnya luar biasa.
Bahasa asing yang diperkenalkan saat masa prasekolah akan diajarkan dalam bentuk informal dimana si kecil bisa belajar sambil bermain.
BACA JUGA: Baju Bekas Anak Nia Ramadhani Ini Dijual, Harganya Bikin Melongo
Ini akan sangat baik bagi masa pertumbuhannya karena mereka bisa mencoba hal baru, bahasa baru, tanpa rasa malu.
Anak-anak yang tumbuh dengan belajar bahasa asing juga bisa mengembangkan empati pada orang lain dan rasa ingin tahu yang tinggi pada budaya lain.
Bagaimana Moms, ingin segera mengajarkan asing pada Si Kecil? (*)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | telegraph |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR