Jangan Kaget dengan Pemeriksaan yang Lebih Banyak dan Ketat, Begini Prosedur Program Bayi Tabung Selama Masa Pandemi Covid-19
Nakita.id – Pandemi Covid-19 masih berlangsung, bagaimana program bayi tabung dilaksanakan?
Tak terasa sudah hampir tujuh bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Salah satu dampak yang paling terasa adalah terbatasnya proses tatap muka antara dokter dan pasien di rumah sakit.
Akan tetapi, selain kunjungan ke rumah sakit, hal tersebut juga berdampak pada pelaksanaan program bayi tabung.
Lantas, seperti apa pelaksanaan program bayi tabung selama masa pandemi Covid-19?
Presiden Direktur Morula Indonesia sekaligus Dokter Spesialis Kandungan Ivan Sini, SpOG mengatakan, program bayi tabung tetap bisa dilakukan dalam masa pandemi ini.
Akan tetapi, program bayi tabung ini hanya akan dilakukan pada pasien-pasien tertentu yang telah diseleksi berdasarkan urgensinya.
"Paket IVF selama fase pandemik dilakukan pada kasus selektif saja," ujar Presiden Direktur Morula Indonesia sekaligus Dokter Spesialis Kandungan Ivan Sini, SpOG dalam konferensi pers online, Kamis (16/4/2020) dikutip dari GridHEALTH.id.
Selain itu, untuk mencegah terinfeksinya virus corona, pasien juga diwajibkan untuk menjalani swab test terlebih dahulu.
“Setelah memenuhi syarat pertama, nanti biasanya pasien akan melalui tahapan screening, yaitu screening infeksi untuk memastikan pasangan tidak dalam kondisi sakit.
Apalagi di saat pandemi Covid-19 ini, pemeriksaan kesehatan pun bertambah dengan dilakukannya swab test demi mencegah pihak wanita hamil dalam kondisi terinfeksi Covid-19,” ujar dr. Merry Amelya PS, SpOG dari Morula IVF Jakarta saat dihubungi Nakita.id, Selasa (13/10/2020).
Tak hanya itu, perubahan prosedur selama pandemi juga diterapkan saat konsultasi.
Ya, pertemuan tatap muka antara dokter dan calon orangtua kini menjadi ditiadakan.
"Kami meminimalkan visit (kunjungan) ke klinik seminimal mungkin. Paling hanya dua kali saja, selebihnya telekonsultasi," kata dr. Ivan, SpOG.
Sementara, kunjungan ke klinik hanya dilakukan untuk pengecekan kondisi calon ayah berupa keadaan sperma dan kondisi sel telur calon ibu.
Setelah itu, jika sudah melewati pemeriksaan awal, pasutri juga mesti bersabar.
Pasalnya, di saat situasi Covid-19 ini, tim dokter merekomendasikan untuk menyimpan embrio terlebih dahulu dan tidak menanamnya ke rahim ibu.
"Pada bayi tabung kami memberikan rekomendasi tidak langsung menanamkan embrio, karena ketidaktahuan efek Covid-19 terhadap kehamilan terutama masa awal kehamilan," sambung Ivan.
Nah, itu dia prosedur program bayi tabung selama pandemi Covid-19.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR