Ketika konsepsi, ovum yang matang bertemu sperma. Akan tetapi, karena satu dan lain hal, ovum yang sudah dibuahi sperma tak berkembang sempurna.
BACA JUGA: Wanita Tercantik di Dunia, Dia Adalah Aishwarya Rai Bachan
Yang terjadi hanyalah plasenta berisi cair-an dan tetap tertanam di rahim.
Nah,plasenta ini memproduksi hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang akan memberi sinyal pada ovarium danotak bahwa telah terjadi konsepsi di dalam rahim.
Hormon HCG menyebabkan munculnya gejala kehamilan tadi.
Kelainan kromosom pada proses pembuahan ovum dan sperma menjadi salah satu penyebab masalah ini.
Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.
BACA JUGA: Ngeri! Pria Ini Operasi Plastik Lenyapkan Hidung Demi Mirip Tokoh Ini
Adakah cara mencegah blighted ovum?
Moms bisa melakukan beberapa upaya seperti: pemeriksaan TORCH, imunisasi rubela pada perempuan yang hendak hamil, kontrol gula darah, melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun.
Moms dan Dads juga perlu menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan pola hidup sehat.
Yang pasti, jika terdapat permasalahan segera dikonsultasikan ke dokter kebidanan dan kandungan ya, Moms.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Instagram,Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR