Tabloid-Nakita.com - Banyak yang mengatakan, sebaik-baiknya mertua, tetap lebih baik jika kita hidup mandiri tanpa campur tangan mereka. Karena, mau tak mau, ada hal-hal yang tidak berkenan bagi ibu mertua. Dari soal cara memasak, membereskan rumah, melayani suami, hingga mengasuh anak. Kalau sudah begini, apakah Mama akan berkeras dengan cara Mama sendiri, atau mengikuti saran-saran ibu mertua dengan hati kesal?
Jujur, Mama tentu tidak ingin menerapkan semua hal yang diinginkan ibu mertua. Namun, Mama tidak mau dianggap tidak menghargainya. Agar Mama dapat menghadapi campur tangan ibu mertua dengan santai, ini yang bisa Mama lakukan:
1. Cari pendapat orang yang lebih tahu
Ibu mertua mungkin memang lebih berpengalaman, namun dokter anak, psikolog, penulis buku-buku parenting atau motivasi, tentu memiliki ilmu yang lebih mendalam mengenai kepengasuhan anak. Atau, Mama bisa menyebutkan nama-nama orang terkenal yang diketahui ibu mertua dan dapat memberi contoh mengenai apa yang sebaiknya dilakukan. Tetapi hal ini bisa berhasil jika ibu mertua menegur karena Mama tidak melakukan cara sukses yang dulu diterapkannya terhadap anak-anaknya. Katakan bahwa Mama tidak dapat menjalankan saran-sarannya karena cara itu sudah kuno atau tidak mempan untuk anak sekarang.
2. Bersepakatlah dengan Papa
Sebagai suami dan istri, Mama dan Papa tentu membuat keputusan untuk seluruh keluarga. Entah itu di mana bisa makan di luar saat akhir pekan, atau bagaimana cara mendisplinkan anak. Karena itu jika ibu mertua suka ikut campur urusan rumah tangga, katakan bahwa Mama akan membicarakannya dulu dengan suami. Kemungkinan besar ia tak akan mencoba menentang niat Mama, atau menyetujuinya namun mengatakan bahwa anaknya (suami Mama) lebih berpihak pada Mama. Jika ia masih mempermasalahkan hal-hal yang lain, mintalah ia berbicara pada anaknya.
3. Kita semua punya tujuan yang sama
Seharusnya tidak perlu ada perdebatan jika Mama dan ibu mertua punya tujuan yang sama. Namun ibu mertua kadang-kadang bisa menjadi nyinyir, sehingga jawaban Mama hanya berlaku jika masalahnya tidak terlalu besar. Jawaban ini menjadi paling efektif kalau cara Mama melakukan segala hal berbeda dari cara ibu mertua. Misalnya, ibu mertua berkeras menggunakan caranya sendiri saat mengajarkan anak makan sayur, sementara Mama pun punya cara sendiri. Namun, sebenarnya tak masalah kan cara siapa yang digunakan? Toh, hasilnya adalah anak sehat karena cukup makan makanan bergizi.
4. "Ibulah yang terbaik"
Inilah trik terbaik untuk menghadapi campur tangan mertua. Mama mungkin merasa telah melakukan yang terbaik, atau setidaknya mencoba. Namun tentunya kita tidak bisa membuat semua orang senang, kan? Begitu pula dengan ibu mertua. Mengapa kita harus mengatakan bahwa ibu mertua adalah yang terbaik? Hal itu menjadi respons yang efektif ketika mertua terkejut dengan kejujuran dan kerendahan hati Mama. Cara ini juga dapat membuktikan bahwa yang benar adalah ibu mertua, dan karenanya berhenti mengomel pada Mama. Atau, hal ini membuat ibu mertua mengubah pendekatan antagonistiknya menjadi memahami posisi Mama. Bahkan mungkin ia akan mulai membantu Mama.
5. Tertawa saja
Katanya, cinta adalah jawaban dari segalanya, dan tawa adalah obat terbaik. Kedua hal ini pun bisa menjadi pilihan terakhir. Jika semua upaya Mama gagal, lunakkan hati ibu mertua dengan mengatakan bahwa Mama mencintainya meskipun ia sering bersikap kritis pada Mama. Mama pasti akan terkejut dengan reaksinya. Kemudian jika Mama ingin mendinginkan suasana, pilihlah untuk tertawa saja. Tetapi pastikan Mama bukan menertawakannya, ya. Mama bisa menggunakan tawa sebagai cara untuk berdamai.
6. Beri alasan
Orang yang lebih tua biasanya tak suka disalahkan, karena mereka merasa lebih berpengalaman. Namun ketika Mama memiliki alasan yang kuat, dan alasan tersebut benar-benar untuk tujuan mendidik anak, tetaplah dengan keyakinan Mama saat menghadapi campur tangan mertua. Lakukan dengan hati-hati. Kadang-kadang mertua bisa cukup terbuka untuk berubah, meskipun tidak sering. Kuncinya adalah tahu kapan harus menyampaikannya.
Sebaiknya Mama tidak perlu menanggapi semua ketidakcocokan dengan ibu mertua. Hanya karena ibu mertua suka ikut campur urusan rumah tangga, tidak berarti Mama memanfaatkan setiap situasi untuk menentangnya. Dan ketika Mama menanggapi tegurannya, ingatlah bahwa ibu mertua lah yang telah mengandung suami Mama selama sembilan bulan, dan membesarkannya menjadi pria baik yang Mama cintai selama ini. Jadi, yakini bahwa ia pun mencintai putranya dan menginginkan yang terbaik.
(Dini/Female Network)
KOMENTAR