Pernah Jalani Operasi Caesar Tetap Bisa Melahirkan Normal Setelahnya? Ini Kriteria yang Harus Moms Penuhi Seperti yang Dilakukan Sabai Dieter
Nakita.id - Ada anggapan yang dipercaya masyarakat luas, yaitu jika sudah pernah melahirkan secara caesar, maka seterusnya akan melahirkan secara caesar.
Apakah anggapan ini benar, Moms?
Faktanya seorang ibu tetap bisa melahirkan secara normal walau di kehamilan sebelumnya menjalani operasi caesar.
Ini pula yang dijalani oleh Sabai Dieter, istri dari Ringgo Agus Rahman.
Pada kelahiran anak keduanya ini, Sabai pertama kali melahirkan secar normal setelah sebelumnya melahirkan lewat operasi caesar.
Berdasarkan informasi yang mereka bagikan lewat Instagram, Jumat (30/10/2020), proses persalinan anak kedia Sabai dan Ringgo memakan waktu lebih dari 24 jam.
Meski tetap mungkin dilakukan, metode vaginal birth after caesarean (VBAC) nyatanya tak bisa dilakukan sembarang orang.
Ada kriteria khusus yang harus dipenuhi ketika Moms pernah melahirkan caesar dan ingin melahirkan normal.
Mengutip dari laman Pulse.ng, perempuan bisa menjalani VBAC apabila dokter ob-gyn menilai dia cukup bugar untuk jenis persalinan tersebut.
Dokter akan mempertimbangkan riwayat kesehatan, status kehamilan, dan faktor-faktor lain yang bisa saja mempersulit persalinan.
Caesar National University of Health, Singapura, mematok persyaratan, VBAC bisa dilakukan jika:
1. Hanya pernah menjalani satu kali operasi caesar dan bukan dengan sayatan vertikal.
2. Tidak ada faktor yang membuat ibu hamil harus menjalani operasi caesar seperti sebelumnya.
3. Jalan lahir cukup memadai untuk persalinan normal.
4. Tidak ada operasi lain sebelumnya pada rahim kecuali operasi caesar bukan dengan sayatan vertikal.
5. Ibu hamil tidak pernah mengalami masalah pada rahim.
Akan tetapi, walaupun kriteria tersebut telah dipenuhi, dokter tetap akan memutuskan cara terbaik untuk melahirkan.
Secara umum VBAC cukup aman untuk dilakukan. Namun dokter tetap harus berjaga-jaga apabila operasi caesar terpaksa dilakukan.
Dokter biasanya memilih operasi caesar jika persalinan perlu diinduksi. Sebab pembukaan jalan lahir VBAC harus terjadi secara alami.
Jika ada kebutuhan untuk intervensi eksternal, kemungkinan komplikasi meningkat, sehingga lebih aman untuk menjalani operasi caesar.
Sebanyak 60-80 persen ibu hamil berhasil melahirkan melalui per vaginam -proses melahirkan bayi melalui tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat medis.
Sisanya mungkin memerlukan beberapa intervensi, sehingga harus menjalani operasi caesar.
Sementara itu, ada faktor risiko lain yang membuat ibu hamil tidak bisa menjalani VBAC dan harus kembali menjalani operasi caesar.
Faktor risiko yang mungkin muncul antara lain:
1. Telah menjalani lebih dari satu operasi caesar.
2. Mengandung anak kembar dua atau lebih.
3. Sayatan operasi caesar sebelumnya dilakukan secara vertikal.
4. Posisi plasenta rendah
5. Persalinan pervaginam dapat menyebabkan komplikasi atau tidak memungkinkan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Metode Melahirkan VBAC yang Dijalani Istri Ringgo Agus Rahman"
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR