Tabloid-Nakita.com - Anak-anak, terutama bayi dan balita, tergolong rentan karena daya tahan tubuh mereka belum sempurna. Adapun penyakit yang kerap menyerang mereka adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Batuk pilek yang merupakan keluhan utama penyakit ini, dapat meningkat sampai 10—20% pada musim pancaroba.
Batuk sendiri sebenarnya bukan penyakit, melainkan mekanisme fisiologis untuk menjaga kebersihan saluran napas dari benda-benda asing dan sekresi berlebih. Penyebab batuk pun tak hanya flu, tetapi bisa apa saja yang mengiritasi saluran pernapasan, misal debu atau asap. Namun umumnya batuk disebabkan oleh flu (common cold), sinusitis, dan infeksi lainnya. Alergi, asma, dan bronkitis juga bisa menyebabkan batuk, begitu juga efek samping obat.
Berdasarkan lamanya, batuk dibagi menjadi batuk kronis dan batuk akut. Batuk akut adalah batuk yang terjadi kurang dari 3 minggu, biasanya disebabkan oleh influenza atau flu (common cold) dan alergi. Sementara batuk kronis berlangsung lebih dari 4 minggu. Jika ini terjadi pada anak – anak, harus diwaspadai karena kemungkinan disebabkan bronkitis dan asma.
Sedangkan menurut produktivitasnya, batuk dibagi menjadi batuk produktif dan batuk non-produktif. Batuk produktif merupakan batuk yang menghasilkan dahak. Kalau batuk kering tidak berdahak masuk kategori batuk non-produktif.
Terkadang batuk sembuh sendiri tanpa pengobatan. Terutama bila batuk disebabkan oleh infeksi virus ringan sehingga gejalanya tidak mengganggu. Tetapi meski sebagian besar dapat sembuh sendiri, batuk pilek tetap perlu diatasi karena gejalanya sungguh membuat tak nyaman si buah hati.
Pemberian obat batuk pilek pada anak bisa membantu proses penyembuhan. Tentu saja obat-obatan ini bisa didapatkan dari resep dokter maupun membeli secara bebas obat batuk pilek khusus untuk anak-anak yang aman yang beredar di pasaran.
Apabila hendak membeli obat batuk pilek untuk anak-anak yang beredar di pasaran, pastikan Mama memberikan obat sesuai dengan
gejala yang ditunjukkan oleh si kecil. Bila si kecil mengalami batuk yang berdahak yang disertai pilek, berikan obat batuk dan pilek dengan kandungan pengencer dahak (ekspektoran).
Obat batuk golongan ekspektoran ini bekerja dengan merangsang pengeluaran cairan dari saluran napas dan mempermudah keluarnya dahak. Sedangkan bila si kecil menderita batuk kering dan pilek, berikan obat batuk yang mengandung zat aktif yang bersifat antitusif.
Jika si kecil hanya mengalami pilek tanpa disertai batuk, berikan obat yang mengobati pileknya saja. Obat yang digunakan untuk meredakan gejala pilek adalah yang mengandung dekongestan untuk meredakan gejala pilek dan hidung tersumbat.
Hal penting lain yang harus diperhatikan, berikan obat sesuai dosis yang dianjurkan. Pilihlah obat batuk pilek untuk anak dengan rasa yang disukai si buah hati, seperti rasa berry, lemon, dan anggur, agar ia tidak susah minum obat. Berikan juga obat batuk yang ada
kandungan bahan alaminya, untuk mengurangi frekuensi batuk.
Intinya, berikan obat batuk untuk anak sesuai kebutuhannya agar Mama dapat mengurangi konsumsi obat-obatan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu membaca indikasi dan kandungan obat yang tertera pada kemasan dan brosurnya.
(Julie Erikania)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR