1. Mendengar alasan anak
Menanyakan alasan anak melakukan tindakan tersebut penting untuk dilakukan.
Akan tetapi, pastikan Dads melihatnya dari sudut pandang bahwa anak-anak maupun orang dewasa tidak akan melakukan tindak kejahatan ataupun agresif tanpa adanya alasan.
Dengarkan alasannya dan terima apa yang dirasakan anak, misal dengan berkata, ‘Iya, kamu kesal ya’. Dengan begitu anak akan merasa didengar, emosinya pun menjadi reda.
2. Beri pemahaman, bukan kemarahan
Setelah menerima perasaan anak dan emosinya mereda, lanjutkan dengan memberi pemahaman bahwa itu merupakan tindakan yang tidak baik.
Baca Juga: Tak Perlu Hal Sulit, #AyahSIAP Mampu Atasi Rasa Kesepian Anak dengan Berikan Kasih Sayang yang Penuh
Katakan dengan nada lembut, bukan berupa amarah.
Cara lain untuk memberi anak pemahaman adalah dengan mencontohkannya secara langsung.
3. Ajak anak mengeluarkan lewat kata-kata
Langkah selanjutnya, ajari anak mengungkapkan keinginan lewat kata-kata.
Ini merupakan hal dasar yang harus orangtua ajarkan kepada anak-anak, terutama dalam mencegah tindakan agresivisme pada usia dini.
Dengan mengajarkan kebiasaan seperti ini, anak akan terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan membicarakan atau mengungkapkan permasalahan tersebut dengan kata-kata, tanpa harus bertindak agresif.
Baca Juga: Terungkap Bagaimana Cara Jadi #AyahSIAP yang Menyenangkan untuk Anak
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR