1. Permainan sains di rumah
Menurut organisasi berita independen yang bergerak dalam bidang pendidikan AS Education Week, tiga dari empat pemenang hadiah Nobel dalam bidang sains menemukan gairah terhadap sains di luar kelas, salah satunya di rumah.
“Sederhananya orang tua bisa menanyakan tentang mengapa cahaya bisa memantul di air, lalu luangkan waktu bersama anak untuk mempelajarinya,” saran Traci Wierman, penasihat untuk bidang kurikulum di The Lawrence Hall of Science, University of California, Berkeley.
Bisa juga orang tua menjelaskan mengapa hujan bisa turun, mengapa awan bisa berwarna putih dan abu-abu, serta mengapa suara petir bisa muncul.
Wierman berpendapat, intinya orangtua hanya perlu meluangkan waktu lebih banyak untuk menjelaskan sesuatu dari sisi sains kepada anak.
Baca Juga: Materi Belajar dari Rumah TVRI Selasa 9 Juni 2020, X-Sains: Mekanisme Sistem Organ
2. Membacakan buku sains untuk anak-anak
Mulailah untuk mengoleksi buku-buku yang berkaitan dengan sains. Bisa juga buku lain yang mengulas tentang hewan atau cuaca.
Atau pilihlah tayangan anak yang banyak menyuguhkan eksperimen sains. Orangtua juga bisa mengenalkan anak pada insinyur, dokter, bahkan ahli biologi.
Kenalkan anak tentang asyiknya profesi tersebut, apa yang bisa dia lakukan saat dewasa, hingga alat-alat kedokteran yang bisa dia mainkan.
3. Tamasya sains virtual
Ketika sekelompok finalis Google Science Fair ditanya tentang apa yang paling memengaruhi minat mereka terhadap pelajaran sains, cukup banyak yang mengatakan “saat melakukan tamasya ke museum sains ketika masih kecil.”
Sejumlah museum yang bisa dikunjungi ialah Museum PP IPTEK, Planetarium, Museum Listrik dan Energi Baru, Museum Penerangan, dan banyak lagi.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR