Tabloid-Nakita.com - Migrain merupakan bagian dari sakit kepala, yang terjadi karena adanya gangguan pada saraf primer. Itulah mengapa, orangtua tak boleh menganggap remeh keluhan sakit kepala yang dialami anak karena bisa jadi merupakan gejala dari suatu penyakit lain.
Untuk membantu dan menghindari terjadinya serangan sakit kepala ataupun migrain pada anak, orangtua hendaknya memahami tentang manajemen sakit kepala yang dikenal dengan nama SMART Headache Management, singkatan dari:
• Sleep, upayakan untuk selalu cukup tidur dan teratur.
• Meals, upayakan cukup makan dan teratur, termasuk sarapan dan banyak minum.
• Activity, lakukan olahraga yang teratur tapi tidak berlebihan.
• Relaxation, lakukan relaksasi untuk mengurangi stres dan manajemen stres (bermain, rekreasi, dan lain-lain).
• Trigger avoidance, upayakan untuk menghindari pencetusnya, seperti stres, susah tidur, dan lain-lainnya.
Ketika anak menderita migrain atau sakit kepala, pemberian obat ibuprofen dan asetaminofen (parasetamol) biasanya cukup efektif membantu mengurangi rasa nyeri atau sakit pada kepala. Namun, obat jenis ibuprofen sebaiknya dipakai 2—3 hari dalam seminggu (kurang dari 15 hari dalam sebulan).
Selain itu, sebaiknya berikan pula obat antimuntah untuk penderita migrain dan sakit kepala yang disertai dengan mual muntah. Mual dan muntah kerap muncul sebagai efek samping pemberian ibuprofen. Namun pemakaian obat-obatan hendaknya melalui konsultasi dengan dokter dahulu dan harus atas resep dokter.
Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk meredakan migrain atau sakit kepala adalah relaksasi, hipnosis, akupunktur, meditasi, pemijatan, vitamin B2 dan magnesium, aromaterapi, dan lain-lain. Semuanya dapat dilakukan untuk anak.
Sedangkan untuk anak-anak yang menderita migrain hendaknya ditatalaksana dengan baik. Sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja tanpa pengobatan atau hanya diberikan obat jika serangan saja. Bila migrain atau sakit kepala lainnya dibiarkan akan sangat mengganggu, baik dalam kegiatan sehari-hari, belajar dan bermain, maupun saat beristirahat (sering terbangun), sehingga pada akhirnya kualitas anak dalam bertumbuh dan berkembang menjadi terganggu dan tidak optimal.
(Utami Sri Rahayu)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR