Umumnya, gejala ini muncul tanpa diiringi gejala hidung tersumbat. Seperti diberitakan Kompas.com, 28 September 2020, kondisi anosmia ini juga ditemukan di berbagai negara, yaitu Inggris, Korea Selatan, Cina, Jerman, dan Italia.
Apa yang perlu kita pahami soal anosmia?
Anosmia dapat terjadi karena indra penciuman seseorang mengalami gangguan.
Untuk mencium sesuatu, sel penciuman di bagian atas hidung harus dirangsang oleh suatu zat seperti aroma wangi dari bunga.
Baca Juga: Ingin #FamilyQuality di Luar Rumah Tanpa Khawatir Tertular Covid-19? Begini Caranya
Setelah dirangsang oleh suatu zat, sel saraf ini mengirimkan informasi ke otak untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Proses mencium bau ini biasanya dapat terganggu oleh flu, alergi, sinus, cidera, konsumsi obat tertentu, polip, maupun kualitas udara yang buruk.
Hilangnya kemampuan mencium bau berbeda ketika seseorang mengalami pilek dan alergi.
Gejala anosmia pada mereka yang positif Covid-19 dapat tidak kunjung membaik selama satu hingga dua minggu.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR