Tabloid-Nakita.com - Dunia maya tengah dihebohkan dengan berita mengenai video "Lelaki Kerdus" yang dilantunkan seorang anak perempuan. Lagu yang mengisahkan kemarahan anak terhadap sosok ayahnya yang menduakan ibunya itu kontan menjadi perbincangan, karena liriknya dinilai tidak layak dilantunkan oleh anak-anak. Dikhawatirkan, anak-anak pun akan mengira bahwa lagu "Lelaki Kerdus" itu juga merupakan lagu anak-anak yang kata-katanya bisa mereka tirukan.
Peristiwa ini juga makin menegaskan fakta bahwa lagu anak-anak saat ini memang langka, terlepas dari kisah di balik pembuatan lagu dan video tersebut. Karena itu, orangtua harus tetap cermat memilih lagu untuk anak-anak, sebab tidak semua lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak ternyata pas untuk anak. Berikut kriteria lagu yang pas untuk anak:
Lagu gembira
Lagu bernada gembira lebih disarankan ketimbang lagu sedih. Lagu gembira akan membuat anak bersemangat melantunkannya dan menari-nari energik. Dengan begitu gerak motoriknya akan lebih terstimulasi. Boleh saja memperdengarkan lagu sendu dan syahdu saat anak akan beranjak tidur.
Kalimat sederhana
Pilih lagu yang syairnya tidak terlalu panjang dengan kata-kata yang sederhana. Seperti lagu Cicak di Dinding yang hanya berisi 4 kalimat. Ini akan mudah didendangkan dan dipahami anak. Ia dikenalkan dengan bentuk seekor cicak, merayap di dinding, makanannya serangga, belajar bergerak seperti cicak, dan lainnya. Ada banyak manfaat yang didapat anak dari lagu ini. Beda jika kalimatnya hingga 3 paragraf, berisi kata-kata cinta, kebencian, pengibaratan, akan sulit dilantunkan dan dipahami anak.
Tilik syair dan musiknya
Idealnya lagu anak-anak syairnya sederhana, tidak terlalu abstrak, dan musiknya tak terlalu ramai (seperti musik disko atau rock-metal).
Hindari kata kasar dan cabul
Sesekali boleh saja membiarkan anak bernyanyi lagu orang dewasa. Namun pilih lagu yang tidak berisi kata-kata kasar, cabul, dan melecehkan. Dikhawatirkan anak malah meniru kata-kata tersebut di kesehariannya. Demikian pula lagu yang berirama keras karena akan membuat anak agresif.
Bernyanyilah dengan wajar
Saat bernyanyi, minta ia mengeluarkan volume suara yang wajar, tidak berteriak-teriak, bergaya alami khas anak-anak. Sangat baik jika kita mencontohkan bagaimana cara menyanyi yang baik, berdiri tegak, mengambil napas lewat hidung, mengucapkan lafal kata dengan jelas, dan lainnya.
Tuntun ia bernyanyi
Jika anak masih kesulitan bernyanyi, contohkanlah. Lakukan dengan lambat agar ia bisa mengikutinya. Pilihlah lagu yang paling mudah buat anak. Jika ia tak bisa melafalkannya kita bisa bersenandung saja dengan, “La… la… la… .”
Nah, itu tadi kriteria lagu yang pas untuk anak. Agar anak tidak terus-menerus menyanyikan lagu orang dewasa, dan mau menyanyikan lagu anak-anak yang baik, Mama lah yang harus menyediakan lagu-lagu tersebut untuk mereka.
(Tabloid Nakita)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR