Nakita.id - Gejala covid-19 saat ini memiliki gejala baru.
Saat awal kemunculan virus corona, gejalanya yaitu demam, batuk, dan sesak napas.
Seiring berjalannya pandemi, berbagai gejala lain muncul seperti menurunnya indra penciuman dan pengecapan.
Saat ini, delirium dilaporkan menjadi gejala baru Covid-19 yang diamati dari pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona.
Dokter Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Rubiana Nurhayati, Sp.S. mengatakan delirium adalah keadaan di mana kesadaran seseorang menjadi terganggu.
"Keadaan ini disebabkan karena hypoxia atau kekurangan oksigen di otak. Kondisi ini sering terjadi pada pasien Covid-19, di mana saturasi oksigen menurun," kata dr Rubi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).
Dr Rubi mengungkapkan bahwa delirium sering terjadi pada penyakit-penyakit yang menganggu fungsi otak. Namun, bisa juga terjadi pada pasien dengan kelainan metabolik, seperti hipoglikemia, hiponatremia dan lain sebagainya.
"Biasanya, gejalanya mudah mengatuk, bicara kacau, kadang tidak nyambung, kesadaran terganggu," jelas dia.
Lantas, apa itu delirium dan bagaimana ini menjadi gejala baru Covid-19?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR