Tabloid-Nakita.com - Semakin banyak sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Hal ini bahkan telah dimulai di jenjang pendidikan prasekolah atau pre-school. Mama mungkin menganggapnya tidak begitu penting, karena dulu Mama juga mulai belajar bahasa Inggris di bangku SMA. Namun karena saat ini kebanyakan orangtua menyekolahkan anaknya di sekolah dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya, Mama pun tak ingin ketinggalan.
Padahal, Mam, kesadaran untuk menguasai bahasa Inggris seharusnya tidak sekadar dilandasi keinginan ikut-ikutan. Karena, di era globalisasi di mana persaingan kerja menjadi begitu tinggi, penguasaan bahasa Inggris menjadi hal yang paling mendasar. Jika tidak, kita tak akan mampu bersaing. Begitu pula dengan anak-anak. Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik, kelak anak akan menguasai dunia!
Untuk itulah mengapa anak perlu mengenal bahasa Inggris sejak dini. Tak lain, agar anak terbiasa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa keduanya. Agar proses belajar bahasa Inggris anak semakin maksimal, Mama bisa mengikuti panduan yang dipaparkan dari e-book yang dikeluarkan oleh EF English First berikut ini:
1. Semua anak memiliki pengetahuan pasif dan aktif. Artinya, anak dapat mengerti dan tahu lebih banyak dari yang dapat mereka katakan atau tulis. Fokuslah pada apa yang anak ingat, jangan pada apa yang telah mereka lupakan.
2. Anak seringkali mengasosiasikan kata-kata baru dengan kehidupan pribadi mereka. Anak perempuan mungkin lebih ingat kata “boneka” atau “tali skipping”, sedangkan anak laki-laki akan lebih ingat “dinosaurus” atau “robot”. Itulah mengapa relevansi tema belajar dengan keseharian mereka sangat penting.
3. Saat anak menguasai bahasa ibu mereka, mereka dapat mengerti dan berbicara bahkan sebelum mereka dapat membaca dan menulis. Hal ini juga terjadi saat mereka belajar bahasa asing.
4. Pembelajar bahasa asing seringkali melalui “tahap diam” saat mereka baru mulai belajar bahasa baru. Hal ini normal. Mereka sebenarnya sedang mendengarkan dan memperhatikan. Saat mereka siap, mereka akan berbicara.
5. Anak harus berinteraksi dengan bahasa baru mereka beberapa kali sebelum akhirnya mereka menguasai bahasa tersebut. Jangan berharap anak Mama menguasai segalanya setelah pelajaran pertama.
6. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang berinteraksi dengan suatu bahasa baru sebelum mereka mencapai masa pubertas umumnya akan memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik (termasuk pelafalan) saat mereka dewasa.
7. Membuat kesalahan merupakan sesuatu yang alami dalam proses pembelajaran.
8. Proses belajar akan lebih maksimal jika anak mengikuti kursus bahasa Inggris yang memiliki kurikulum sesuai dengan usia serta dengan suasana belajar yang menyenangkan.
Nah, ketika anak sudah masuk ke sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, muncul kekhawatiran ketika sebagai orangtua kita juga tidak mahir berbahasa Inggris. Apa yang perlu kita lakukan?
“Jangan ragu dan takut meskipun orangtua tidak bisa bahasa Inggris jadikan momen kebersamaan dengan anak sebagai kesempatan untuk sama-sama belajar,” ujar Elisabeth Maria, Regional Director EF English First.
Jangan kaget kalau Mama pun jadi makin lancar bercakap-cakap dalam bahasa Inggris!
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
KOMENTAR