Tabloid-Nakita.com – Ikatan batin dengan anak memang diperlukan untuk orangtua. Tidak hanya dengan Mama, si kecil juga butuh memiliki ikatan batin dengan Papa. Ada banyak dampak buruk jika tidak ada peran ayah dalam tumbuh kembang anak. Selain menghambat tumbuh kembangnya, akan banyak dampak negatif jika hubungan antara anak dan ayah tidak terbangun dengan baik.
Baca juga: 7 tipe ayah, anda termasuk yang mana?
1. Melindungi
Papa dikenal sebagai sosok yang melindungi. Jika anak memiliki sosok Papa di sampingnya, mereka akan merasa terlindungi dari bahaya. Peran melindungi ini dapat membuat si kecil jadi jauh lebih pemberani. Tidak hanya itu, memiliki perasaan dilindungi akan membuat anak terdorong untuk melindungi orang lain. Ayah bisa mengajarkan anak laki-lakinya bagaimana memperlakukan kaum perempuan. Dengan demikian, anak laki-laki akan tumbuh menjadi sosok yang menghormati dan menghargai kaum perempuan. Anak akan memahami bahwa ia perlu melindungi kaum yang lebih lemah, dan tidak menjadikan perempuan sebagai objek belaka.
2. Disiplin
Meski pada umumnya terlihat lebih galak, namun Papa memang berperan dalam mengajarkan kedisplinan pada anak. Ketegasan yang diterapkan akan membentuk anak menjadi disiplin. Kedisiplinan ini akan membantu anak menjadi orang sukses. Anak akan menjadi orang yang bertanggung jawab dan tidak menyepelekan tugasnya sebagai anak. Misalnya ketika ada batasan jam memakai gadget. Papa cenderung lebih tegas dalam hal ini dan tidak menerima tawar menawar oleh anak. Papa bisa menyampaikan alasan mengenai batasan gadget.
Baca juga: Anak lebih mandiri jika sering dipeluk ayah
3. Percaya diri
Saat bersama seorang ayah, anak cenderung lebih banyak melakukan berbagai hal yang tidak dilakukannya bersama ibu. Misalnya, beraktivitas fisik seperti bermain bola, bersepeda, sekadar diayun-ayunkan tinggi di atas kepala. Kebersamaan seperti itu mengajarkan spontanitas dan keberanian pada anak. Keberanian yang ditularkan oleh Papa membuat si kecil akan jauh lebih percaya diri. Anak yang percaya diri akan memiliki keterampilan sosial yang baik. Salah satu kunci kesuksesan anak adalah bagaimana anak mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
4. Kecerdasan emosi
Beda dengan Mama, Papa lebih memiliki kestabilan emosi. Emosi kaum perempuan kerapkali tidak stabil karena perubahan hormon, atau karena pada dasarnya kaum perempuan memang mengekspresikan sesuatu secara verbal. Kestabilan emosi Papa mengajarkan anak untuk mengontrol perasaannya, tidak lekas menangis ketika tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan, atau mengatasi masalah dengan membicarakannya baik-baik. Kecerdasan emosi sangat penting bagi seorang anak dalam menghadapi kehidupan sosialnya kelak.
Baca juga: Tip menjadi ayah modern bagi si kecil
5. Kemandirian
Sebagai kepala keluarga, Papa dapat mengajarkan anak bagaimana menjadi pemimpin dalam lingkup yang kecil. Ayah bisa mendorong anak untuk berinisiatif, dan berani melakukan sesuatu sendiri tentunya dengan pengawasan. Misalnya, meminta anak membeli minuman di warung. Atau, mengajak anak ke sekolah menumpang kendaraan umum. Hal ini untuk mempersiapkan anak karena Papa atau Mama tidak bisa selamanya menemani anak ke mana-mana. Anak pun tidak akan terus merasa dilindungi, melainkan dapat melindungi dirinya sendiri.
Peran ayah dalam tumbuh kembang anak pada akhirnya membantu anak menjadi sosok yang mandiri. Interaksi ayah dan anak akan membuat anak tidak tergantung pada orang lain saat berniat melakukan sesuatu.
(Niken/Psychology Today/Parents)
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR