Nakita.id - Baru-baru ini, varian baru virus corona ditemukan di Inggris. Para pakar dan peneliti di Inggris masih terus melakukan penyelidikan terhadap varian ini. Sebab, masih banyak ketidakpastian yang perlu ditelaah lebih lanjut.
Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah kemampuannya menular pada anak dan dari anak-anak.
Jika menelaah varian virus corona sebelumnya yaitu SARS-Cov-2, transmisi lebih banyak terjadi di antara orang dewasa ketimbang anak-anak.
Alasannya, anak-anak memiliki reseptor ACE2 yang lebih sedikit daripada orang dewasa. Reseptor tersebutlah yang menjadi jalan masuknya virus ke dalam sel tubuh.
Namun, mengutip dari BBC News, Rabu (23/12/2020), Prof Wendy Barclay dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) mengatakan, hal tersebut tidak berlaku bagi mutasi virus terbaru ini.
Ia mengatakan, mutasi virus corona baru tersebut lebih mudah masuk ke dalam reseptor tubuh meski jumlah reseptornya sedikit.
"Oleh karena itu, anak-anak sama-sama rentan, mungkin, terhadap virus ini seperti orang dewasa. Dan oleh karena itu dengan pola pencampuran mereka, Anda akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi," kata Prof Barclay.
Perlu analisis lebih jauh
Meski demikian, semua itu masih berupa hipotesis yang belum dibuktikan melalui praktisi nyata. Saat ini, masih dilakukan penelitian yang melibatkan responden anak-anak.
Hal ini dinyatakan oleh Prof Neil Ferguson dari MRC Center for Global Infectious Disease Analysis yang juga merupakan anggota NERVTAG.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR