Harga Tahu dan Tempe Melonjak, Coba Beralih ke Sumber Protein Nabati Lain yang Tak Kalah Sehat Ini
Nakita.id - Beberapa hari terakhir tahun dan tempe manjadi barang yang langka di pasar.
Pasalnya, produsen pembuat tahu dan tempe memilih mogok dan berhenti melakukan proses produksi dikarenakan harga kedelai yang mahal.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, harga bahan baku tahu dan tempe, yakni kedelai impor, meningkat dari kisaran awal Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 9.200 - Rp 9.500 per kilogram.
Baca Juga: Tips Menyimpan Tempe Agar Tidak Mudah Busuk dan Tetap Nikmat Meski Sudah Berhari-hari
Dikutip dari Kompas.com, kenaikan harga kedela di Jakarta ini disebabkan oleh kenaikan harga kedelai dunia setelah China meningkatkan kuota impor kedelai sebesar 60 persen.
Tak heran jika Moms kini agak sulit menemukan tahu dan tempe di pasar.
Kalaupun ada, harga tahu dan tempe pun melonjak jauh dari harga normalnya.
Jika keadaan ini terus berlanjut, lalu bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan protein nabati keluarga?
Baca Juga: Selain Enak Dimakan, Ternyata Tempe Terbukti Ampuh Hilangkan Jerawat Seketika, Begini Cara Mudahnya
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR