Perhatikan! Ini Kondisi yang Mengharuskan Moms untuk Melahirkan Secara Caesar
Nakita.id - Ada beragam alasan mengapa seseorang harus menjalani Operasi Caesar saat melahirkan.
Beberapa ibu bisa memilih antara melahirkan normal atau melalui operasi caesar.
Prosesnya yang cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit saat persalinan membuat operasi caesar banyak diminati dibanding melahirkan secara normal.
Baca Juga: Sering Terasa Kram pada Bekas Luka Operasi Caesar, Apakah Wajar?
Namun adapula mereka yang menjalani operasi caesar karena terpaksa dan tak punya pilihan lain.
Biasanya operasi caesar akan direkomendasikan sebagai prosedur yang direncanakan atau dilakukan dalam keadaan darurat.
Hal ini menjadi pilihan, jika melahirkan secara normal dianggap memiliki risiko yang sangat besar.
Lalu bagaimana dengan ibu hamil yang memilih untuk menjalani operasi caesar, padahal ia memiliki opsi untuk melahirkan secara normal?
Baca Juga: Sering Timbulkan Kekhawatiran, Haruskah Melahirkan Caesar Saat Bayi Sungsang? Ini Kata Dokter
Nakita.id melakukan penelusuran tentang alasan para ibu hamil yang memilih operasi Caesar karena takut merasakan sakit ketika melahirkan secara normal atau ingin melahirkan sang bayi pada tanggal-tanggal tertentu.
Melalui wawancara eksklusif bersama dr. Bramundito, Sp.OG - Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah - Pondok Indah, berikut ini dijaskan secara lengkap mengenai seluk-beluk operasi caesar.
Dalam liputan khsus Nakita.id kali ini dr. Bramundito menjelaskan, operasi caesar sendiri merupakan proses melahirkan bayi melalui sayatan di perut, membuka dinding perut sampai membuka dinding rahim.
Jadi bayi yang tak bisa dilahirkan normal melalui vagina, akan dikeluarkan dari rahim Moms dengan bantuan tindakan ini.
Tak hanya itu, pemilihan operasi caesar pada ibu hamil juga tidak sembarangan dilakukan.
Ada beberapa kondisi yang memang menjadi pilihan yang mengharuskan seorang ibu hamil untuk menjalani persalinan caesar.
Baca Juga: Ibu Bisa Melahirkan Normal Setelah Caesar, Ini yang Harus Diperhatikan
Ada 2 indikasi yang mengharuskan Moms melakukan oeprasi caesar yaitu indikasi dari ibu sendiri dan ada indikasi dari bayi.
"Indikasi bayi misalnya bayi posisinya tidak lurus atau melintang, sungsang, bisa juga bayinya besar tidak bisa lahir, atau bisa juga bayi itu harus cepat kita lahirkan karena misalnya detak jantungnya tidak bagus," jelas dr. Bramundito.
Lain dari indikasi pada bayi, kondisi Moms juga bisa menjadi perhatian dalam pemilihan proses melahirkan caesar.
"Kalau indikasi ibu seperti ibu punya penyakit yang membuat dia tidak bisa mengenjan. Ada juga indikasi lain misalnya ari-arinya di bawah atau ada pendarahan jadi ya banyak sih. Tapi intinya dua itu, indikasi ibu atau indikasi bayi," jelas dr. Bramundito.
Tak kalah penting dari kondisi Moms dan bayi berperan dalam operasi caesar yang dibahas dalam liputan khusus Nakita.id kali ini, dr. Bramundito juga menjelaskan apa saja yang harus diperhatikan oleh Moms sebelum melakukan operasi caesar.
"Sebelum operasi kita tau kondisi ibu, misalnya hemoglobinnya berapa. Kan ibu melahirkan caesar keluar darah ya, paling penting itu hemoglobinnya.
Lalu ada kah penyulitan yang lain? Gula darah ibu tinggi atau tidak? Atau ada faktor-faktor infeksi atau ga," jelas dr. Bramundito.
"Sebenernya persiapannya hanya pemeriksaaan darah saja, kalau persiapan ibunya hanya mungkin sedikit bagian yang akan disayat itu agak dicukur sedikit.
Bukan harus dicukur sampai digundulin, tapi supaya nanti saat menyayatnya lebih gampang dan lebih keliatan," pungkasnya.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR