Nakita.id - Belum lama ini, Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panasnya.
Setelah mereda selama beberapa minggu, Kamis (7/1/2020), terjadi guguran awan panas dari Gunung Merapi.
Menurut laporan yang dikeluarkan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), gunung yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai terjadi guguran awan panas pada pukul 08.02 WIB.
Pada seismograf, tercatat dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan durasi 154 detik.
Baca Juga: Pengungsi Merapi Kian Bertambah, Inilah Cara Mencegah Penularan Covid-19 di Tempat Pengungsian
Hanik Humaida selaku Kepala BPPTKG mengatakan bila awan panas mengalir ke arah hulu Kali Krasak.
Tak heran bila saat itu cuaca dilaporkan berawan saat terjadinya guguran awan panas.
"Arahnya ke Kali Krasak dengan tinggi kolom abu 200 meter," jelas Hanik melalui rekaman suara, melansir dari Tribunnews.com.
Secara visual, Hanik mengatakan jika jarak guguran awan panas tidak bisa teramati karena tertutup kabut tebal.
"Jaraknya ini tidak teramati (secara visual) karena tertutup kabut. Kelihatan di pucuknya saja. Kalau melihat durasinya ini jaraknya pendek," kata Hanik.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | YouTube,tribunnews |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR