Hari Ini Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19, WHO Justru Sebut Kekebalan Terhadap Virus Corona Belum Bisa Tercapai di Tahun 2021
Nakita.id - Hari ini, Rabu (13/1/2021) Presiden Indonesia, Joko Widodo akan menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19.
Presiden Joko Widodo disebut akan disuntik vaksin corona bersama dengan beberapa jajarannya, seperti Menkes Budi Gunadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menlu Retno Marsudi, Mendikbud Nadiem Makarim, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, dan Kepala BPOM Penny Lukito.
Rencana vaksin Presiden Joko Widodo beserta jajarannya ini sebagai langkah awal untuk mengatasi pandemi virus corona yang sudah setahun berlangsung.
Baca Juga: BERITA POPULER: Raffi Ahmad Sudah Resmi Terdaftar Jadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19 di Indonesia hingga Mbak You Ternyata Pernah Ungkap Terawangan Seperti Ini Soal Pesawat Jatuh di 2021
Sejumlah publik figur juga dikabarkan akan menerima suntik vaksin Covid-19, hanya saja belum ada kepastian mengenai hal tersebut.
Melansir dari Tribunnews.com, Presiden Joko Widodo akan disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.
"Iya, Sinovac," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono ketika dihubungi oleh awak media.
Penyuntikan ini dilakukan kepada presiden serta sejumlah perjabat dengan rentang usia 18-59 tahun.
Pemerintah juga memastikan kalau vaksinasi ini dilakukan setelah izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari BPOM dikeluarkan.
Untuk vaksin Sinovac sendiri, BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release untuk 1,2 juta vaksin dari kedatangan pertama pada 6 Desember 2020, dan akan segera menerbitkan sertifikat lot release untuk 1,8 juta vaksin yang datang pada 31 Desember 2020.
Meski pengadaan vaksin sudah dilakukan oleh beberapa negara termasuk Indonesia, WHO justru mengeluarkan pernyataan mengejutkan.
Dikatakan kalau kekebalan kelompok terhadap Covid-19 tidak akan bisa tercapai di tahun 2021 ini.
Mengutip Kompas.com dari DW, Kepala Ilmuwan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan mengatakan bahwa herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona masih belum bisa tercapai di tahun 2021.
Disebutkan, bahwa ada faktor yang melonggakan terciptanya kekebalan kelompok, salah satunya adalah terbatasnya akses vaksin Covid-19 di negara berkembang.
Tidak cuma itu, skeptisme tentang vaksinasi dan potensi adanya mutasi virus menjadi pertimbangan pakar kesehatan mengeluarkan pernyataan demikian.
Meski negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura dan negara Uni Eropa sudah melakukan vaksinasi massal, kekebalan kelompok hanya bisa tercapai ketika banyak orang dalam suatu populasi sudah kebal terhadap infeksi dan tidak menyebar.
"Kita tidak akan mencapai tingkat kekebalan populasi atau kekebalan kelompok pada 2021," kata Swaminathan dalam sebuah pengarahan.
Meski vaksin sudah disuntikkan, ia menekankan agar publik tidak meninggalkan kebiasaan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan.
Baca Juga: Sudah Tiba di Indonesia dan Siap Dibagikan, Inilah Kelompok Prioritas yang Akan Menerima Vaksin Covid-19 Terlebih Dahulu
Ia pun menekankan agar orang-orang bersabar karena proses vaksinasi serta kekebalan kelompok membutuhkan waktu untuk bisa bekerja dengan sempurna.
"Vaksin akan datang. Mereka akan pergi ke semua negara, tapi sementara itu kita tidak boleh lupa bahwa ada langkah-langkah yang perlu dilakukan," pungkasnya.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR