Derita Zhang Jiaye dan ayahnya bertambah ketika sang ibu pergi meninggalkan mereka pada Juli tahun lalu dan tak pernah terdengar lagi kabarnya.
Meski demikian, sang ayah mengatakan, putri semata wayangnya itu tak pernah menyerah untuk melawan penyakitnya.
Kisah pilu Zhang Jiaye dan ayahnya ini menggerakkan hati para netizen di China yang membaca kisah mereka.
"Saya menangis membaca kisah ini. Kabarkan kepada publik nomor rekening sang ayah. Dengan menyumbang, kita memberi mereka harapan," ujar seorang warganet.
Pengguna lain internet mengatakan, sistem kesehatan di China harus diperbaiki untuk membantu warga miskin yang tak mampu mendapatkan pelayanan kesehatan semestinya.
"Sangat menyakitkan bagi orangtua melihat anak mereka menderita. Penderitaan mereka semakin bertambah setelah mereka tak memiliki harapan karena kemiskinan," tambah seorang netizen.
Tak diketahui kapan atau bagaimana surat mengharukan Zhang Jiaye itu bisa diketahui publik.
Namun, sumbangan untuk bocah tersebut sudah mengalir sejak September tahun lalu.
Artikel ini pernah dimuat di kompas.com dengan judul : "Jika Saya Meninggal, Ibu Pasti Kembali dan Ayah Akan Bahagia"
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | kompas regional |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR