Nakita.id - Ketika mulai memberikan makanan pendamping ASI, Moms harus mengetahui tanda bayi tidak cukup MPASI-nya.
MPASI perlu diberikan dalam porsi yang benar agar nutrisi dan gizi selama tumbuh kembang bayi tetap tercukupi.
Memang selama pemberian makanan pendaming, Si Kecil juga diberikan ASI.
Baca Juga: Tak Sekadar Untuk Kenyang, Dokter Anak Ungkap Manfaat MPASI Bagi Bayi yang Sebenarnya
Tetapi ASI saja tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizi bayi ketika usianya sudah menginjak 6 bulan.
Moms perlu memerhatikan kandungan gizi dan nutrisi dari sumber lain yaitu dalam makanan pendamping ASI.
Dengan begitu, Moms perlu memahami tanda bayi tidak cukup MPASI-nya agar asupan nutrisi dan gizinya tercukupi.
Seorang dokter anak, dr. Juliawaty Salim, Sp.A dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id menyebutkan bahwa kecukupan MPASI dapat dilihat dari usia dan kemampuan otot-ototnya.
Artinya bayi usia 10 bulan tentu memiliki porsi makan yang tidak sama dengan bayi berusia 6 bulan.
"Usianya sudah makin bertambah tentu frekuensi makannya maupun tekstur makanan juga bertambah," ujar dokter yang praktik di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran.
Dengan begitu, tanda pertama yang perlu diketahui tanda bayi tidak cukup MPASI-nya yaitu dari porsi makan berdasarkan usia bayi itu sendiri.
dr. Julia menyebutkan bahwa bayi berusia 6-9 bulan memiliki porsi makan sebanyak 2-3 sendok makan yang kemudian bisa dinaikkan secara bertahap sesuai kemampuan Si Kecil.
Naik di dalam rentang usia 9-12 bulan, bayi mampu makan sebanyak 3-4 kali dalam satu harinya.
Di mana untuk satu menu makanan setara dengan 1 mangkok ukuran 125 mL.
Memasuki rentang usia 1-2 tahun, maka Si Kecil sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga dengan frekuensi makanan yang sama yaitu 3-4 kali.
Bedanya, porsi yang dibutuhkan bayi usia 1-2 tahun dalam MPASI-nya yaitu 3/4 hingga 1 mangkok ukuran 250 mL.
Baik bayi usia 9-12 ataupun 12-24 bulan, bisa diselingi dengan makanan kecil sebanyak 1-2 kali dalam sehari.
Selain porsi dan frekuensi, tanda bayi tidak cukup MPASI lainnya yaitu dapat dilihat dari keinginannya untuk menambah makan.
Kalau melihat tanda seperti itu, dr. Julia menyarankan Moms untuk menantang bayi dengan meningkatkan frekuensi makannya yang tentunya menyesuaikan dengan kemampuan Si Kecil.
Tetapi perlu Moms ingat bahwa pemberian makan selama MPASI tidak boleh dilakukan secara memaksa.
"Pada MPASI pada dasarnya adalah kita memberikan makanan pada anak bukan dengan cara memaksa," jelas dr. Julia.
Artinya Moms tidak boleh memaksa Si Kecil untuk terus makan menghabisi makanan yang sudah disediakan.
"Kembalikan ke anak bila anak mau kita berikan tetapi bila anak sudah tidak mau, memberikan tanda-tanda penolakan kita tidak lanjutkan lagi," lanjutnya.
Baca Juga: Murah dan Mudah Dikonsumsi Bayi, Manfaat Hati Ayam untuk Menu MPASI Si Kecil Ternyata Luar Biasa
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR