Nakita.id - Memasuki usia 6 bulan, ada panduan MPASI usia 6-24 bulan yang perlu Moms pahami.
Tentu saja jenis, tekstur, hingga porsi yang diberikan untuk bayi usia 6 bulan akan berbeda dengan anak usia 1 tahun.
Tetapi sebelum mengetahui panduan MPASI usia 6-24 bulan, Moms perlu memahami hal terpentingnya terlebih dahulu.
Perlu diketahui bahwa nutrisi yang lengkap menjadi hal terpenting sebelum memulai MPASI.
Dalam liputan khusus Nakita.id kali ini, seorang dokter anak, dr. Juliawaty Salim, Sp.A menyebutkan bahwa MPASI harus mengandung nutrisi yang lengkap seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
Tidak ketinggalan juga micronutrient seperti zat besi, seng, dan zink untuk memenuhi kebutuhan energi Si Kecil.
Pasalnya MPASI tersebut tidak hanya untuk membuat bayi kenyang, tetapi juga membutuhi asupan nutrisi dan gizi yang sudah tidak cukup lagi kalau hanya mengandalkan ASI.
Nah, begini panduan MPASI bayi 6-24 bulan bisa Moms terapkan.
Usia 6-9 bulan
Dalam panduan MPASI usia 6-9 bulan perlu dipahami terlebih dahulu bahwa ia membutuhkan tambahan kalori sebanyak 200 kalori setiap harinya.
Dengan begitu mulailah memberikan protein untuk bayi sejak usianya 6 bulan.
"Pemberian protein itu ada yang takut-takut memberikan, sebenarnya salah. Jadi protein itu dapat diberikan pada usia 6 bulan," ujar dr. Julia dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id.
Untuk protein Moms bisa berikan protein nabati dan hewani, tetapi dr. Julia lebih menyarankan protein hewani karena disebut lebih baik.
Dokter anak yang praktik di RS Mitra Keluarga Kemayoran tersebut tak menyarankan pemberian madu dan jus buah bagi bayi dalam rentang usia 6-9 ini.
Frekuensi pemberian MPASI usia 6-9 bulan yaitu cukup 2-3 sendok makan dan bisa dinaikkan secara bertahap sesuai kemampuannya.
Panduan MPASI usia 6-9 bulan dari segi tekstur, dr. Julia menyarankan disajikan dalam bentuk pure atau mashed.
Usia 9-12 bulan
Baca Juga: Tak Sekadar Untuk Kenyang, Dokter Anak Ungkap Manfaat MPASI Bagi Bayi yang Sebenarnya
Dalam panduan MPASI usia 9-12 bulan, ia akan membutuhkan tambahan kalori yaitu 300 kalori setiap harinya.
Sama halnya dengan usia 6-9 bulan, dalam rentang usia ini bayi juga masih belum diperbolehkan mengonsumsi madu dan jus buah.
Teh juga belum disarankan dalam rentang usia ini sehingga Moms cukup memberikan air putih saja.
Memasuki usia 9 bulan, Moms bisa mulai kenalkan bayi kepada finger food atau makanan dengan ukuran sebesar jari yang bisa digenggam oleh Si Kecil untuk dimakan.
Atau beberapa saat lalu terkenal dengan metode baby led-weaning.
Selain tekstur finger food, dr. Julia juga menyarankan pemberian makanan dalam bentuk cincang halus dan cincang kasar.
Sementara untuk frekuensi dalam panduan MPASI usia 9-12 bulan, bisa diberikan 3-4 kali makanan utama dengan porsi 125 ml.
Di sela-sela waktu tersebut, Moms bisa memberikan makanan kecil atau camilan sebanyak 1-2 kali dalam satu harinya.
Usia 12-24 bulan
Memasuki usia 12-24 bulan atau 1-2 tahun, dr. Julia menyebutkan kebutuhan kalori bayi setiap harinya kembali bertambah menjadi 550 kalori per hari.
Moms sudah bisa memberikan makanan yang lebih kompleks atau mengikuti makanan keluarga.
Memasuki usia 1 tahun, bayi sudah boleh mengonsumsi madu, jus buah, dan teh.
Untuk frekuensi pemberian makan pada bayi usia 12-24 bulan yaitu 3-4 kali dalam satu harinya.
Untuk satu kali makan, Moms bisa memberikan porsi sebanyak 3/4 atau 1 mangkok ukuran 250 ml.
Di samping makanan utama, panduan MPASI usia 12-24 bulan juga disarankan mengonsumsi camilan sebanyak 1-2 kali dalam satu harinya.
Baca Juga: Siapa Sangka, Campuran Menu MPASI Nasi Ini Bisa Buat Si Kecil Cerdas, Yuk Moms Coba!
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR