Tanda lainnya seperti sesak napas, pusing, penglihatan kabur dan ada rasa ingin pingsan.
“Ada banyak penyebab perdarahan ini, misalnya usia kurang dari 20 tahun saat hamil, jarak kelahiran dekat, masalah kesehatan ibu atau otot rahim lemah sehingga tidak mampu berkontraksi setelah melahirkan,” ujar Arina Indriany, SpOG, dalam Tabloid Nakita Edisi 886.
2.Preeklamsia
Preeklamsia terjadi akibat gangguan tekanan darah atau hipertensi.
“Preeklamsia berisiko menghambat arteri yang membawa darah ke plasenta sehingga mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi ke janin,” kata Dr. Maurize Druzin, profesor di bidang Obgin di Stanford University School of Medicine.
BACA JUGA:Waspada Mom, Kenali 3 Tanda Bahwa Janin Meninggal di Dalam Kandungan
Jika tidak terkontrol, preeklamsia dapat menjadi eklamsia yang menyebabkan kejang.
Kejang dapat merusak organ vital Moms dan dapat menyebabkan koma, kerusakan otak, hingga kematian.
Faktor risiko preeklamsia yang perlu diwaspadai antara lain usia kehamilan tidak ideal, obesitas, serta memiliki risiko tekanan darah tinggi.
3.Infeksi
Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia, infeksi memengaruhi 22% kematian saat melahirkan.
Infeksi juga bisa terjadi di masa kehamilan atau saat melahirkan.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR