IBU MAYKE, BAGAIMANA MENANGANI ANAK YANG KECANDUAN GAMES? BARU-BARU INI, SAYA MEMERGOKI ANAK LELAKI SAYA (10), TERNYATA DIA SERING BERMAIN KE TEMPAT PENYEWAAN VIDEO GAME. RUPANYA SELAMA INI DIA RELA TIDAK JAJAN DI SEKOLAH, KARENA UANG DIPAKAI MAIN GAME. SAYA GEMAS, KECEWA, DAN MARAH. PERTAMA, KARENA MERASA DIBOHONGI. KEDUA, SAYA KHAWATIR DIA SUDAH KECANDUAN. BAGAIMANA CARA AGAR ANAK TAK KECANDUAN GAMES. MOHON DENGAN SANGAT JAWABAN IBU MAYKE.
Zaenab Suari – Banjarmasin
JAWAB:
Seseorang dinyatakan kecanduan games bila menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
Merasa tidak tenang, gelisah, kehilangan minat pada topik yang sedang dibahas, terus-menerus membicarkaan tentang games ketika dia terpisah dari gadget-nya (Catatan: yang dimaksud dengan gadget adalah semua perangkat yang menggunakan teknologi canggih, termasuk mobile phone, smart phone, tablet, computer, video games, televisi)
Waktu tersita untuk mengunduh games online dengan alasan ia butuh melakukan kegiatan yang tersambung dengan internet, padahal sebenarnya dia berbohong.
Kurang mampu melakukan kontrol diri. Bila anak sudah kecanduan atau menunjukkan gejala kecanduan, ia tidak mampu membatasi waktu yang digunakan ketika ia mengoperasikan komputer. Niat semula hanya belasan menit, tapi pada kenyataanya sampai berjam-jam anak terpaku di depan komputer, kadang kala anak tidak sadar waktu telah berganti malam bahkan sampai subuh.
Lupa mengurus dirinya sendiri, seperti: lupa makan, mandi, mengerjakan tugas-tugas sekolah. Pecandu lebih memilih bermain games ketimbang mandi untuk kebersihan dirinya.
Bermain games sebagai cara untuk menghindari diri (pelarian) dari masalah yang sedang ia hadapi, misalnya, merasa tertekan, sedih, berntrok dengan teman, gagal dalam pelajaran, sehingga semakin sulit mencegahnya untuk tidak bermain games.
Bersikap defensif, langsung membela diri, dan ia tidak meyadari bahwa orangtua atau temannya merasa terabaikan.
Terjadi penyalahgunaan uang, uang terkuras untuk bermain atau membeli games. Atau, yang diutamakan oleh anak adalah meningkatkan kapasitas perangkat komputer ataupun perlengkapannya, padahal masih ada kebutuhan lain yang lebih penting.
Muncul perasaan campur-aduk, antara puas, bahagia, versus perasaan bersalah karena telah menghabiskan waktu atau uang saking tergila-gila pada games.
Guna mengatasi agar anak tak kecanduan games, Ibu perlu lebih ketat mengawasi anak, lalu cari tahu, apakah dia mengalami tekanan dalam hal pelajaran sekolah (terlampau sulit) atau tekanan dari teman (dikucilkan). Biasanya anak-anak yang pendiam dan kurang bergaul cenderung lebih mudah kecanduan.
Perbanyak kegiatan anak dalam bidang olahraga atau seni, sehingga fokus perhatian anak dialihkan dari games ke aktivitas lain. Kalau perlu, ikut sertakan anak dalam kegiatan camping selama beberapa hari agar dia bisa merasakan pengalaman nyata, bukan hanya dari layar kaca yang sering kali tidak nyata sebab games hasil rancangan manusia.
Apakah anak melarikan diri bermain games karena dia merasa kesepian di rumah? Tidak ada yang menemaninya selama ibu dan ayahnya bekerja? Jadi perlu diteliti, faktor-faktor yang menyebabkan dia mulai menunjukkan gejala kecanduan games. Apabila Ibu dan suami merasa kewalahan menangani anak, coba meminta bantuan ahli Psikolog Klinis Anak di kota Banjarmasin. Salam dan semoga ada jalan keluar untuk menangani anak.
Dra. Mayke Tedjasaputra, MSI., Play Therapist dan Psikolog
KOMENTAR