Stimulasi Menggunakan Suara

TANYA:

Ibu Mayke yang baik, saya pernah membaca, anak usia 1 tahun sebaiknya diberi stimulasi menggunakan suara-suara agar si anak mau menirukan suara-suara tersebut. Tapi anak saya tampaknya tidak tertarik menirukan. Malah cenderung diam saja melihat saya dan papanya kalau kami ajak bermain menirukan suara. Apakah hal ini normal? Saya khawatir anak saya tidak bisa bicara. Mohon jawaban Ibu Mayke.
Syarifah – Ambon

JAWAB:

Ibu, apakah sejak usia sekitar 6—8 bulan anak sudah mengeluarkan suara yang terdiri atas pengulangan suku kata tertentu, misalnya tata, mamama, papapa, dada? Kadang kala, ketika dia merasa bosan pun bisa “berkeluh kesah” dengan mengeluarkan suara-suara tersebut, atau di saat lain dia bereksperimen dengan suara-suara tersebut.

Tahap perkembangan selanjutnya adalah tahap satu kata, anak mulai mengujarkan kata-kata tunggal, misalnya “mama” yang ditujukan pada ibunya; “mamam”, yang bermakna dia ingin  makan. Jadi bunyi yang tadinya tidak bermakna, saat ini menjadi bermakna, hanya saja kadang kala anak belum mampu mengujarkan kata yang bermakna, walaupun orangtuanya sudah mengajaknya berbicara. 

Anda tidak usah terlalu khawatir, tetap saja mengajak anak berbicara, membaca buku bergambar sambil menyebutkan nama objeknya, menamai benda, dan lain-lain. Kadang kala ada anak yang baru berbicara di usia lebih dari 1 tahun sampai 2 tahunan. Yang penting, anak memahami apa yang kita bicarakan. Misalnya, ketika Ibu bertanya, “Mau kue yang mana?”, anak bisa menunjuk pilihannya.

Saran saya, tetap berkomunikasi dengan anak, kapan pun situasinya memungkinkan, tidak usah memaksanya untuk menirukan ucapan Ibu atau Ayah sebab hal ini membuatnya tidak nyaman, pantau perkembangan yang terjadi. Konsultasikan bila setelah 6 bulan tidak ada kemajuan. Sekian dan semoga Ibu bersama suami bisa mengembangkan anak dengan takaran yang sesuai.

Asuhan:
Dra. Mayke Tedjasaputra, MSI.,
Play Therapist dan Psikolog

PROMOTED CONTENT