Nakita.id - Salah satu cara agar Si Kecil tetap sehat dan terhindar dari penyakit menular adalah dengan memastikan pemberian imunisasi dan vaksinasi dasar sejak ia baru lahir.
Imunisasi telah menjadi program pencegahan penyakit di seluruh dunia, untuk itu kali ini Nakita.id melakukan liputan khusus terkait imunisasi anak dan vaksinasi.
Imunisasi sendiri berasal dari kata dasarnya 'imun', imun yang berarti kebal.
Baca Juga: Jika Si Kecil Batuk dan Pilek, Apa Boleh Lakukan Imunisasi dan Vaksinasi?
Jadi imunisasi bisa diartikan menjadi suatu tindakan untuk merangsang pembentukan kekebalan dari seseorang, khususnya anak.
"Dilakukan imunisasi, agar penyakit-penyakit yang sering menyerang anak yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya dapat dicegah.
Sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal dan menjadi seorang dewasa yang berguna bagi negara dan bangsa," jelas Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Tropis Anak, RS Pondok Indah - Pondok Indah.
Bila imunisasi perlu dilakukan untuk semua bayi, kapan bayi prematur perlu mendapatkannya?
Dilansir dari healthychildren.org, bayi prematur sedikit berbeda dengan bayi pada umumnya.
Dibutuhkan perawatan ekstra untuk bayi prematur. Bayi prematur sendiri merupakan sebutan pada bayi yang lahir jauh sebelum waktu kelahiran yang normal.
Normalnya, bayi lahir pada usia kehamilan 37-40 minggu, sedangkan bayi prematur lahir pada usia kehamilan dibawah 37 minggu.
Baca Juga: Ketahui Manfaat dan Efek Imunisasi Pneumonia (PVC) Bagi Si Kecil
Pada umumnya, ciri-ciri bayi prematur adalah terlihat sangat kecil dan memiliki berat badan yang rendah.
Tidak hanya itu saja, ada berbagai risiko masalah kesehatan pada bayi prematur dan masalah perkembangan.
Bahkan, beberapa bayi prematur perlu mendapat perawatan intensif dengan dukungan NICU atau neonatal intensive care unit.
dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya menjelaskan bagaimana pun juga bayi prematur tetap bisa mendapatkan imunisasi yang tepat.
"Jadwal imunisasi untuk bayi prematur tidak perlu ditunda," ujarnya saat dihubungi Nakita.id Jumat, (05/02/21).
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini Manfaat Pemberian Vaksin BCG dan Polio untuk Si Kecil
Namun untuk pemberian imunisasi dan vaksinasi Hepatitis B sendiri itu tidak bisa langsung setelah bayi lahir.
Pemberian vaksin Hepatitis B yang pertama dilakukan usai bayi mencapai berat 2.000 gram.
"Khusus untuk pemberian vaksin hepatitis B yang pertama direkomendasikan adalah dengan menunggu bayi memiliki berat badan 2.000 gram," tambahnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR