Nakita.id - Setiap anak mulai sejak baru lahir memang diwajibkan untuk diberikan vaksin demi mencegah sejumlah penyakit.
Mengenai imunisasi dan vaksinasi anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyediakan panduan jadwal pemberian vaksin anak yang sesuai dengan usia masing-masing.
Vaksinasi sendiri merupakan cara paling efektif untuk mencegah anak dari berbagai penyakit menular.
Apalagi saat ini anak-anak termasuk yang sering kali terserang penyakit seperti virus influenza dan juga demam berdarah dengue (DBD).
Salah satu cara untuk mencegah virus influenza dan demam berdarah dengue (DBD) ini pun bisa dengan melakukan vaksin influenza dan dengue.
Kedua vaksin ini pun sempat dijelaskan langsung oleh Dr. dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A (K), Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Tropis Anak, RS Pondok Indah - Bintaro Jaya saat dihubungi Nakita.id membahas imunisasi dan vaksinasi anak Jumat, (05/02/21).
Vaksin Influenza
Dikutip dari laman Web.MD, flu merupakan penyakit infeksi pernapasan yang bisa menimbulkan komplikasi yang lebih parah.
Penyakit influenza ini memang kerap terjadi di saat musiman hujan seperti akhir-akhir ini dan mudah menular.
Seperti yang Moms ketahui, anak-anak memiliki sistem imun yang lebih rentan terserang penyakit daripada dewasa.
Salah satu cara mencegah penularan influenza adalah dengan melakukan imunisasi dan vaksinasi anak.
"Vaksin influenza berisi virus yang sudah tidak aktif yang bermanfaat untuk mencegah penyakit influenza atau ‘flu’," ujar dr. Debbie.
"Vaksin diberikan mulai usia 6 bulan dan diulang setiap tahun. Bila diberikan pada usia 6 bulan-9 tahun maka vaksin diberikan 2 kali berturut-turut dengan selang waktu 4 minggu.
Kemudian (diberikan) setiap tahun. Bila diberikan mulai usia 9 tahun, maka diulang setiap tahun saja."
Reaksi KIPI atau simpang yang terjadi adalah reaksi lokal berupa kemerahan, bengkak pada tempat suntikan, demam, lemas, nyeri otot seperti terkena sakit flu.
Gejala ini hanya berlangsung 1-2 hari. Reaksi alergi juga bisa terjadi ringan dan berat tetapi sangat jarang.
Vaksin Dengue
Tingkat penyakit demam berdarah dengue (DBD) diketahui semakin bertambah di Indonesia.
Baca Juga: Hoax atau Fakta? Ini Penjelasan Dokter Anak Soal Imunisasi dan Vaksinasi MMR Menyebabkan Autisme
Seperti yang Moms ketahui, penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
Efeknya bisa ringan, namun bisa jadi sampai mengakibatkan kematian.
Hal ini dikarenakan untuk menekan tingkat keparahan dan kematian akibat penyakit DBD di Indonesia.
"Vaksin yang berisi 4 serotipe virus dengue bermanfaat untuk mencegah penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue," ujar dr. Debbie.
Menurut dr. Debbie, vaksin dengue ini disarankan untuk diberikan pada anak usia 9-16 tahun.
Reaksi simpang yang jarang terjadi adalah reaksi lokal suntikan, lemas, nyeri otot dan pusing.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR