Nakita.id - Pemberian imunisasi sangat penting dilakukan oleh setiap orangtua.
Hal ini guna memperkuat sistem kekebalan tubuh Si Kecil, mulai dari ia lahir sampai beranjak remaja.
Imunisasi dan vaksinasi anak memang dapat diperoleh secara gratis di pusat kesehatan milik pemerintah maupun swasta.
Jadwal imunisasi untuk anak di Indonesia pun sudah ditentukan sendiri oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Moms.
Seperti yang kita ketahui, imunisasi dilakukan untuk mencegah berbagai macam penyakit, kecacatan, dan yang paling parah kematian.
Salah satu imunisasi yang penting Moms berikan pada anak adalah, vaksin human papillomavirus (HPV).
Pemberian vaksin HPV ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit, salah satunya virus yang menyebabkan kanker serviks.
Dikutip dari mayoclinic.org, pada wanita virus ini bisa menyebabkan kanker leher rahim, kanker vagina, kanker vulva, kutil kelamin, dan anus.
Sementara pada pria, virus HPV bisa menyebabkan penyakit kutil kelamin, kanker anus serta kanker penis.
Dijelaskan oleh Dr. dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A (K), Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Tropis Anak, RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, vaksin ini bermanfaat untuk melindungi anak dari berbagai penyakit serviks sejak dini.
"Vaksin ini bermanfaat untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus Human papilloma.
(Virus ini) yang dapat menyebabkan penyakit kutil kelamin yang dapat menyebabkan kanker mulut rahim, kanker vulva, vagina, penis dan anus di kemudian hari," ujarnya.
Ada 2 jenis vaksin yaitu bivalen (berisi 2 serotipe 16 dan 18) dan quadrivalent (berisi 4 serotipe 6,11,16 dan 18).
Untuk jadwal pemberian kedua jenis vaksin HPV ini pun berbeda Moms.
"Vaksin HPV bivalen, jadwal pemberian dengan interval 0,1 dan 6 bulan pada anak usia 9 - 25 tahun.
Sedangkan, vaksin HPV quadrivalent, jadwal pemberian dengan interval 0 dan 12 bulan pada anak usia 9 - 13 tahun," jelas dr. Debbie.
Dan dilanjutkan jadwal pemberian dengan interval 0,2 dan 6 bulan pada anak usia lebih dari 13 - 45 tahun.
Reaksi yang dapat terjadi setelah imunisasi tidak jauh berbeda dari reaksi pada pemberian vaksin lainnya.
Dijelaskan oleh dr. Debbie, reaksi yang akan dirasakan anak adalah pusing, sakit kepala, mual, muntah tetapi jarang terjadi.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR