Nakita.id - BAB normal bayi MPASI atau yang sudah mulai mengonsumsi makanan tentunya berbeda dengan bayi baru lahir.
Pasalnya bayi baru lahir, mereka hanya mendapatkan asupan makanan dari ASI saja.
Sementara bayi yang sudah mulai mengonsumsi makanan akan mulai mendapatkan asupan makanan lain selain ASI.
Dan tekstur makanannya pun lebih padat.
Baca Juga: Inilah Ciri BAB Normal Bayi dan yang Harus Orangtua Waspadai Untuk Buru-buru Dibawa ke Dokter
Dengan begitu penting bagi Moms mengetahui BAB normal bayi MPASI agar tidak khawatir.
Seperti yang diketahui bahwa ketika bayi memasuki usia 6 bulan, mereka akan mulai mengonsumsi makanan atau dikenal sebagai MPASI.
Dimulai dengan tekstur yang lembut hingga di usia 1 tahun, mereka akan mulai mengonsumsi makanan keluarga.
Tapi bagaimana perubahan BAB normal bayi setelah memulai makanannya?
Tentu saja frekuensi dan konsistensi BAB normal bayi MPASI akan mengalami perubahan.
Melanisr dari parents.com, seorang dokter ahli gastroenterologi anak Nanci Pittman, MD menyebutkan kalau bayi akan mulai jarang BAB.
Selain itu, konsistensi feses bayi MPASI juga akan menjadi kental.
"Beberapa makanan akan tidak tercerna. Ini normal karena bayi tidak mengunyah makanan mereka dengan baik dan cenderung memproses makanannya dengan cepat di saluran pencernaan," jelas dr. Pittman.
Bayi MPASI juga akan cenderung mengalami konstipasi atau sembelit.
Baca Juga: Ini Beberapa Penyebab Bayi Susah BAB atau Sembelit, Apa Salah Satunya Pernah Dialami Si Kecil?
Dengan begitu perbanyaklah asupan zat besi atau batasi asupan sereal beras.
Mendekati usia 1 tahun, konsistensi feses akan berubah lagi mengingat jenis makanan padat semakin beragam.
Seorang dokter anak Ari Brown, MD menyebutkan bahwa BAB normal bayi MPASI memiliki feses dengan bau, warna, dan tekstur yang bervariasi sepanjang hari.
Hal itu tergantung pada makanan yang dikonsumsi Si Kecil dalam satu hari.
Umumnya feses akan menjadi lebih cokelat dan cenderung mirip feses orang dewasa.
Waspadai pula gejala sembelit seperti konsistensi feses yang lebih kental dibandingkan pasta gigi atau bahkan bulat-bulat seperti kelereng.
Kalau hal tersebut muncul, perbanyaklah konsumsi ASI atau susu formula serta minimkan asupan serat.
Baca Juga: Bukan Karena ASI Saja, Ternyata Ini Faktor Penyebab Bayi Sering BAB yang Wajib Moms Ketahui
Sementara gejala diare yang perlu diwaspadai yaitu konsistensi feses menjadi berair, encer, berlendir, atau BAB menjadi lebih sering.
Diare ini bisa disebabkan antibiotik yang mungkin sedang diminum, terlalu banyak mengonsumsi jus buah, kontaminasi pada makanan, atau alergi susu.
"Penting menjaga tetap terhidrasi dengan ASI, susu formula, atau larutan elektrolit pediatrik," jelas dr. Pittman.
Terlebih kalau Si Kecil menunjukkan gejala dehidrasi seperti bibir kering, mata cekung, atau bintik-bintik di kepala bayi, maka segeralah bawa ke dokter.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR