Nakita.id - Menjaga kesehatan mata anak memanglah sangat dibutuhkan.
Tapi sayangnya banyak pernyataan di luaran mengenai kesehatan mata yang justru tidak terbukti kebenarannya.
Jangan sampai Moms mempercayai beberapa pernyataan yang ternyata hanyalah mitos belaka.
Salah-salah mempercayai mitos malah akan membuat mata Si Kecil iritasi hingga bermasalah yang lebih serius.
Untuk menghindari hal itu, Nakita.id sudah merangkum pernyataan-pernyataan di luaran sana terkait kesehatan mata.
Pernyataan tersebut dijawab langsung terkait fakta atau mitosnya secara langsung oleh ahlinya yaitu dokter spesialis mata dr. Dian Astriani, Sp.M.
dr. Dian Astriani, Sp.M menjawab 9 pernyataan terkait kesehatan mata secara eksklusif kepada Nakita.id.
1. Terlalu banyak main gadget bisa bikin mata minus
dr. Dian menyebutkan bahwa gadget memanglah menjadi salah satu penyebab paling sering untuk mata minus.
"Jadi gadget itu pemakaian yang trlalu lama itu bisa memicu myopia atau rabun jauhnya itu bertambah lebih cepat jadi lensa minusnya itu nambahnya cepat sekali," jelas dokter mata yang praktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya tersebut.
2. Menonton tv jarak dekat bisa bikin mata minus
Hal ini juga dibenarkan oleh dr. Dian dan sebenarnya tak hanya menonton tv jarak dekat, tetapi semua aktivitas yang dilakukan dengan jarak dekat bisa membuat lensa minus bertambah dengan cepat.
"Aktivitas jarak dekat yang kurang baik misalnya baca sambil tiduran, main hp sambil tiduran, atau mungkin menulis atau membaca sambil bertopang di meja terus matanya dekat banget ngeliatnya itu gak bagus seperti itu," jelas dr. Dian.
3. Membaca di area gelap bisa bikin mata minus
Bukan membuat mata minus, tetapi dr. Dian menyebutkan bahwa membaca di area gelap bisa mempercepat pertumbuhan bola mata sehingga lensa mata lebih cepat menjadi minus.
"Kalau di area gelap mata kita lebih berusaha kita akan lebih effort untuk memfokuskan ke benda yang dekat itu akan memicu matanya jadi lelah, kemudian lensa matanya menjadi lebih cembung," jelasnya.
"Nah lensa mata yang cembung bisa membuat minusnya lebih cepat bertambahnya," lanjutnya.
4. Mengonsumsi wortel setiap hari akan membuat mata sehat, pandangan jernih, dan mencegah bahkan menyembuhkan gangguan pengelihatan
Untuk pernyataan ini dr. Dian menyebutkan ada yang fakta dan ada pula yang mitos.
dr. Dian membenarkan bahwa wortel berguna untuk memelihara kesehatan mata jangka panjang karena kandungan vitaminnya dibutuhkan sel di retina untuk menerima cahaya.
Selain itu, vitamin A juga berperan untuk mencegah terjadinya mata kering karena memengaruhi kondisi lapisan air mata.
"Tapi untuk membuat mata jernih atau gangguan pengelihatan sih kayaknya mitos ya karena kalau menyembuhkan minus dengan wortel kayaknya enggak ya," jelasnya.
5. Kacamata harus digunakan terus menerus agar mata rabun tidak semakin parah
Untuk pernyataan ini dianggap dr. Dian hanyalah mitos belaka karena fungsi dari kacamata yaitu alat bantu, bukan untuk terapi penyembuhan.
"Sebenarnya mau kita pakai mau kita gak pakai sering kalau dia bertambah dia bertambah aja. Kalau akhirnya dia bertambah bukan karena gak pernah pakai kacamatanya," jelasnya.
6. Melihat laut atau pemandangan hijau dapat menyembuhkan rabun jauh
Pernyataan ini juga diakui dr. Dian hanyalah mitos karena rabun jauh tidak bisa disembuhkan hanya dengan melihat laut atau pemandangan hijau.
"Tapi untuk kayak outdoor activity bisa memperlambat pertambahan minus itu bisa tapi kalau menyembuhkan mitos," jelas dr. Dian.
7. Kalau orangtua memiliki gangguan pengelihatan, pasti anaknya juga menderita penyait yang sama
Untuk pernyataan ini memang dibenarkan bahwa orangtua dengan gangguan pengelihatan besar kemungkinan anak mereka juga mengalami.
"Sebenarnya itu fakta tapi belum tentu juga. Ada yang orangtua berkacamata anak gak berkacamata ada juga. Tapi kalau meningkatkan resiko iya itu fakta tapi kalau pasti sih belum tentu," ujarnya.
8. ASI bisa menyembuhkan mata belekan dengan cara meneteskannya
Untuk pernyataan ini salah besar dan dr. Dian juga melarang Moms meneteskan sesuatu ke mata bayi tanpa anjuran dokter.
"Kalau air ASI saya sarankan jangan karena itu kan takutnya terkontaminasi dengan bakteri-bakteri takutnya malah memperburuk jadi ada infeksi segala macem," jelasnya.
9. Hanya anak laki-laki yang dapat mengalami buta warna
Pernyataan ini pun mitos karena anak perempuan juga bisa menderita buta warna.
"Kalau bawaan kalau membawa dua gen bisa jadi buta warna juga (anak perempuan) atau ada penyebab lain misalnya ada gangguan di saraf matanya yang manifestasi ke buta warna bisa juga pada perempuan terjadi," jelasnya.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR